Jumat 12 Aug 2016 17:36 WIB

Phelps dan Schooling Torehkan Sejarah di Olimpiade 2016

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Citra Listya Rini
Atlet renang AS Michael Phelps mendengarkan musik sebelum berlaga di kolam renang Olimpiade Rio.
Foto: EPA
Atlet renang AS Michael Phelps mendengarkan musik sebelum berlaga di kolam renang Olimpiade Rio.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO--  Perenang Amerika Serikat (AS) Michael Phelps memecahkan rekor perenang pertama yang memenangkan empat medali emas berturut-turut di Olimpiade. Ia menyabet medali emas keempatnya dengan mengalahkan perenang Jepang Kosuke Hagino dalam pertandingan renang 200 meter gaya campuran perorangan putra.

Pertandingan tersebut telah berlangsung di Olympic Aquatics Stadium, Jumat (12/8) pagi WIB. Medali emas ini juga merupakan medali ke-22 yang berhasil diraih oleh Phelps.

Phelps menang dengan catatan waktu 1:54.66 dan menempati peringkat pertama. Ia hanya berselisih dua detik lebih cepat dari Hagino.

Tiga medali emas lainnya diperoleh dari memenangkan kompetisi renang estafet 4x200m gaya bebas putra, 200m gaya kupu-kupu perorangan putra, dan estafet 4x100 m gaya bebas.

Dalam estafet 4x200m gaya bebas putra, AS menempati urutan pertama mengalahkan Inggris dengan catatan waktu 7:00.66. Pada 200m gaya kupu-kupu peorangan putra, Phelps masih belum terkalahkan.

Phelps berhasil menaklukan perenang Jepang Masato Sakai dengan membukukan waktu 1:53.36. Sementara dalam estafet 4x100m, Amerika Serikat berhasil menjadi juara mengalahkan Prancis dengan waktu 3:09.92.

Perenang dengan nama lengkap Michael Fred Phelps II kini berusia 31 tahun. Usia yang tak lagi muda membuat kondisi fisik Phelps sedikit berubah.  Phelps terkadang merasa tubuh dan kakinya sakit. Sakit yang terjadi pada tubuh dan kakinya membuat Phelps lelah.

“Saya (pernah) merasakan nyeri yang berlangsung selama 50 (detik),” ujar Phelps seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (12/8).

Keadaan tersebut tak lantas membuatnya menyerah. Phelps tetap memaksakan diri untuk berenang dan menggerakkan kaki secepat yang ia bisa. Ia sempat mengingat perkataan eks gelandang football Baltimore Ravens Ray Lewis.

Lewis memprediksi Phelps tetap berlaga di 200 meter gaya campuran putra, hanya saja ia tidak akan menang dalam kompetisi tersebut. “Rasanya manis berdiri di podium dan mendengarkan lagu kebangsaan. Hal tersebut akan saya rindukan ketika pensiun,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement