REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Panahan Indonesia (PB Perbani) Alman Hudri membeberkan agenda para atlet untuk waktu terdekat. Alman mengatakan saat ini para pemanah mulai fokus ke daerah.
Pasalnya sebentar lagi akan diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016. Gelaran multievent tanah air itu berlangsung di Bandung pada 17-29 September 2016. "Setelah PON baru akan diadakan pelatnas lagi," kata Alman kepada Republika, Jumat (19/8).
Mengenai pendanaan para pemanah, menurut Alman, pihaknya mengikuti kebijakan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Yakni tidak menggunakan dana APBN, melainkan memakai anggaran daerah (APBD).
Ini sehubungan dengan agenda terdekat, yakni PON 2016."Jadi kita ikut apa yang ditetapkan Kemenpora menggunakan dana APBD," kata Alman menambahkan.
Mengenai evaluasi tim panahan Indonesia pada Olimpiade 2016, ia menghargai kerja keras para atlet. Hanya saja pihaknya menyoroti permasalahan pada mental bertanding.
Ia mencontohkan aksi pemanah andalan tanah air, Riau Ega Agatha. Ega mengalahkan unggulan pertama asal Korea Selatan, Kim Woo-Jin pada babak 32 besar di sektor tunggal putra. Kemudian pada tahap 16 besar, atlet asal Surabaya, Jawa Timur itu ditumbangkan pemanah Italia, Mauro Nespoli tiga set langsung.
Menurut Alman, selain kendala cuaca karena saat itu di Rio de Janeiro turun hujan, faktor mental berpengaruh. "Banyaknya pujian yang ia terima menjadi bumerang," ujar Alman.
Secara keseluruhan, ia melihat semua atlet sudah mengeluarkan kemampuan terbaik. Ia mengambil contoh hanya tunggal puteri Ika Yuliana Rochmawati yang gagal lolos dari babak 64 besar.