REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim bola voli putri Jawa Barat memperketat dan meningakatkan pengawasan konsumsi obat bagi para atletnya untuk menghindari adanya zat yang masuk kategori doping.
"PON tinggal menghitung hari, pengetatan konsumsi obat bagi atlet diperketat, semua obat yang dikonsumsi harus dikonsultasikan dengan pelatih dan tim medis," kata pelatih bola voli putri Pelatda PON XIX/2016 Jabar Risco Herlambang di Bandung, Senin (22/8).
Sebagai gantinya, Risco memberikan suplemen herbal untuk mengatasi masalah kesehatan. Atlet juga diberikan susu sebagai asupan gizi.
Kasus doping atlet, kata Risco, sering kali terjadi karena ketidaktahuan atlet akan obat-obat yang mereka konsumsi. Terlebih, beberapa obat-obatan generik yang biasa dijual di warung bila dikonsumsi bisa menjadi doping.
"Tapi kami tidak khawatir karena sebagian besar atlet voli putri Jabar ini atlet nasional, jadi mereka sudah tahu seputar doping, dan bisa memberitahu yang lainnya," kata dia.
Menurut Risko, sering mengingatkan atlet binaannya untuk tidak mengonsumsi obat sembarangan. Disiplin dalam mengkonsumsi obat-obatan menurut dia merupakan salah satu disiplin yang diterapkan kepada para atletnya.
Demi mencapai hasil maksimal, voli putri Jabar berlatih dalam porsi sepuluh kali dalam seminggu. Porsi ini dibagi dalam dua sesi, yakni pagi dan sore.
"Kadang ada tensi latihan yang dinaikkan, ada yang tidak. Sekarang kan sudah mendekati pertandingan," kata Risco menambahkan.