REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000, Candra Wijaya mengapresiasi sambutan oleh pemerintah terhadap para atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Menurut mantan pebulu tangkis ganda putra itu, kontingen Indonesia yang berlaga di ajang bergengsi itu wajib diberikan penghormatan.
Apalagi, kata dia, mereka sudah berjuang keras membawa nama Indonesia di kancah internasional. Hasilnya, kontingen Indonesia membawa pulang satu medali emas dari bulutangkis nomor ganda campuran dan dua medali perak dari angkat besi.
Pada gelaran empat tahunan ini, Indonesia mengirimkan 28 atlet untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil yang digelar 5 hingga 21 Agustus 2016. Sebanyak 25 atlet Indonesia lolos langsung, sedangkan tiga atlet lainnya mendapat wild card.
"Perjuangan mereka sangat berat. Ini bukan SEA Games, atau PON, mendapatkan medali emas di Olimpiade itu sangat sulit. Maka mereka pantas untuk mendapatkam sambutan yang meriah," ungkap Candra Wijaya, Selasa (23/8).
Sementara itu untuk janji pemerintah yang bakal mengguyur bonus Rp 2 miliar untuk peraih medali perak dan Rp 5 miliar untuk medali emas, Candra juga menilai sebagai hal yang positif. Selain sebagai bentuk penghargaan kepada pahlawan olahraga, juga dapat menggairahkan para atlet lainnya untuk berprestasi.
Maka dari itu, Candra juga berharap para penerusnya dapat meneruskan tradisi emas yang diperoleh dari cabor bulu tangkis.
Bagi Candra, olahraga tidak hanya bisa mengharumkan nama bangsa di dunia internasional, tapi juga menjadi alat strategis untuk menjaga persatuan bangsa. Dia berharap momen ini dapat menjadi awal kebangkitan olahraga Indonesia menjelang menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Candra Wijaya berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade Syndey 2000 dari nomor ganda putra. Saat itu Candra Wijaya berpasangan dengan Tony Gunawan. Pada babak final mereka mengalahkan pasangan dari Korea Selatan, Lee Dong-soo dan Yoo Yong-sung.