REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) segelar menggelar musyawarah nasional (munas) untuk segera mencari pengganti Sandiaga Uno sebagai ketua umum. PB PRSI mengakui adanya alasan dari Sandiaga mengapa munas harus dipercepat.
“Beliau (Sandiaga) tidak mau PRSI tidak diperhatikan seakan-akan seperti ayam kehilangan induknya,” kata Sekretaris Jendral PB PRSI Ali Patiwiri di Jakarta, Jumat (16/9). Ali menyatakan, dengan pertimbangan tersebut maka muncul kesepakatan untuk mempercepat munas sehingga kepemimpinan tetap bisa berjalan.
Selain untuk mendapatkan figur pemimpin baru PRSI, Ali melanjutkan, percepatan munas juga karena beberapa pertimbangan. “Jika sudah mendapatkan figur baru sehingga Pak Sandi bisa fokus menghadapi DKI 1. Dia juga melepas atributnya sebagai pengusaha dan jabatan lainnya,” ungkap Ali.
Ali menyatakan, status Sandiaga hingga saat ini dalam posisi mengambil cuti sebagai Ketua Umum PB PRSI sejak sebulan lalu. Meskipun begitu, menurutnya, Sandiaga tetap akan mempertanggungjawabkan tugasnya saat munas nanti digelar pada 30 September hingga 1 Okober 2016. Dia juga menampik anggapan, percepatan munas dilakukan karena ada mosi tidak percaya dari anggota PB PRSI kepada Sandiaga.