REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan kembali mengevaluasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada pekan pertama Oktober 2016. “Kami sedang menyiapkan data-data yang bersumber dari tim pemantauan dan evaluasi baik dari Kemenpora maupun dari pihak lain," kata Imam, selepas membuka acara BRI Berbagi Raket Juara di Jakarta, Sabtu (1/10).
Imam mengatakan, evaluasi itu akan mencakup aspek penyelenggaraan dari PB PON XIX dan prestasi yang telah diraih kontingen-kontingen daerah. Evaluasi termasuk peristiwa-peristiwa dalam pertandingan-pertandingan cabang olahraga. “Antara hari Selasa (4/10) atau Rabu (5/10). Kami akan panggil semua. Kami sedang mengumpulkan semua data termasuk peristiwa yang berujung pada proses kepolisian maupun indikasi-indikasi tertentu,” kata Imam.
Sebelumnya pada Rabu (28/9), Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, Kemenpora akan membahas peraturan penyelenggaraan dan keikutsertaan atlet dalam PON paling lambat pada akhir 2016. Kemenpora melalui peraturan menteri akan mengatur jumlah bonus yang didapat atlet-atlet daerah dalam PON serta aturan tentang batasan usia atlet mengikuti PON. “PON 2020 itu punya perbedaan terutama terkait infrastrukutur. Kami harus mulai dari sekarang untuk membahas bagaimana percepatan infrastruktur," kata Gatot.