Kamis 13 Oct 2016 22:17 WIB

Inasgoc Dukung Prinsip Kehatian-hatian dalam Pembahasan Asian Games

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Israr Itah
Menpora Imam Nahrawi (kiri) didampingi Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir (kanan) menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/10).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menpora Imam Nahrawi (kiri) didampingi Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir (kanan) menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Inasgoc Erick Thohir mengaku tak masalah dengan penundaan rakor dengan Komisi X terkait persiapan Asian Games 2018. Komisi X meminta pihak Kemenpora melengkapi dokumen terkait realokasi anggaran renovasi Kompleks Gelora Bung Karno dan persiapan Asian Games 2018.

"Saya rasa tidak terkendala. Sesuai rapat dengan Presiden, anggaran ini akan multiyears, bisa digunakan pada 2017 ataupun sesudah 2017. Saya juga sependapat dengan pak Menteri, prinsip kehati-hatian harus dilaksanakan, toh bukti-bukti transfer sudah ada," kata Erick, Kamis (13/10). 

Erick menjelaskan, terkait dana 2 juta dolar AS merupakan performance bond, sehingga tidak dipakai dan hanya untuk jaminan. Uang itu, kata dia, sudah ditransfer tapi tidak dipakai oleh siapapun. Uang akan dikembalikan setelah pelaksanaan Asian Games 2018.

"Sementara yang 15 juta dolar kontrak tuan rumag sudah ada. Itu lebih untuk promosi di luar negeri, tapi itu pun baru dilaksanakan 2017," tuturnya.

Nantinya, Dewan Olimpiade Asia (OCA) akan membentuk mitra di luar negeri yang tidak berhubungan dengan di Indonesia dan nantinya laporannya akan sesuai dengan standar internasional. 

Erick menyebutkan, untuk siaran televisi juga sama akan ditransfer tahun ini dan sebagian pada 2017. Ia mengatakan, perinciannya bisa pada 2017 atau 2018.  

"Dari total dana Rp 8 triliun anggaran yang sudah kami berikan kepada DPR, dana broadcast  yang paling besar Rp 1,7 triliun. Tapi, itu hanya sebagian kecil," jelasnya.

Erick menuturkan, dana yang diajukan tersebut berlaku untuk beberapa tahun ke depan. Ia menegaskan tidak akan ada tumpang tindih antara dana yang sudah ditransfer dengan yang masih ada di Inasgoc.

Inasgoc membutuhkan dana setidaknya Rp 8,691 triliun. Harapannya,  APBN mampu menutupi sekitar Rp 6,154 triliun, dan sisanya dengan menggaet sponsor untuk kebutuhan selama tiga tahun.

Sementara dana yang dianggarkan pemerintah adalah Rp 52 miliar. Minimnya anggaran menjadi kendala persiapan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Terlebih, sepanjang tahun ini, Kemenpora yang membawahi ajang ini mendapatkan dua kali pemotongan anggaran.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement