REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rino Saputra tidak pernah mengira dapat memecahkan rekor nasional dan ASEAN. Terlebih atlet renang dari Provinsi Riau ini sempat mengalami kecelakaan yang membuatnya frustasi.
''Saya tidak pernah menyangka dapat memecahkan rekor Peparnas dan Paragames,'' kata Rino, Selasa (18/10).
Rino tidak mengira mampu memecahkan rekor karena ia baru berlatih selama satu tahun. Apalagi, ia sempat mengalami kecelakaan sepulang kuliah pada 2013. Ia depresi dan putus asa karena kecelakaan tersebut merenggut kaki kirinya.
"Orang bisa keluar, sementara awak cuma di rumah, tidur, duduk, ya drop sekali waktu itu," katanya.
Sebelum insiden kecelakaan tersebut, Rino seorang mahasiswa Universitas Riau jurusan olahraga. Ia pun sama sekali tidak pernah bermimpi jadi atlet renang. "Sebelumnya memang bisa berenang, biasa berenang di Sungai," katanya terkait kemampuan atau bakat renangnya.
Rino akhirnya memaksimalkan waktu satu tahun untuk persiapan even Peparnas 2016. Hasilnya, dalam Peparnas XV Jawa Barat, Rino memecahkan rekor Peparnas dan Paragames sekaligus. Di nomor gaya punggung putra 50 meter ia memperoleh catatan waktu 0,36 detik.
Sebelumnya Peparnas di pegang Akhamd Rijali dari Kalimantan Selatan dengan 0.40 detik di Peparnas Riau tahun 2012. Sedangkan Paragames sebelumnya dipegang Vang Cong Dang dari Vietnam dengan 0.38 detik di Paragames Myamar tahun 2014.