REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Steven Sualang (34 tahun), atlet Sulawesi Utara, telah menggeluti dunia renang sejak usia 5 tahun. Bahkan, Steven yang mengalami tuna daksa --kaki kirinya kecil-- ini sempat mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) sebelum beralih ke Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) khusus atlet difabel.
"Sejak tahun 2000, PON Jawa Timur, saya tahu ada yang difabel. Saya akhirnya banting setir ke difabel," katanya, Rabu (19/10).
Pilihan Steven tidak salah. Di kompetisi antar-atlet difabel yakni Peparnas XV Jawa Barat, ia mendapatkan emas di nomor 50 meter gaya punggung putra dengan catatan waktu 33,44 detik. Rekor Peparnas juga tercatat atas namanya sendiri dengan perolehan waktu 32,63 detik. Tidak hanya di Peparnas, Steven juga mengkokohkan namanya di rekor Paragames dengan catatan waktu 32,37 detik.
Walaupun belum berhasil memecahkan rekornya sendiri, Steven bersyukur mendapatkan medali emas dalam Peparnas kali ini. Emas yang ia persembahkan untuk orang tua dan Provinsi Sulawesi Utara.
Steven mengatakan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulewesi Utara cukup baik. Walaupun, ada beberapa kekurangan seperti alat fitness yang kurang lengkap dan kolam renang yang belum memadai. "Ya tahu sendiri, latihan di daerah tidak seperti di Pelatnas," katanya.
Untuk Peparnas tahun ini, Steven mengaku hanya mempersiapkan diri selama satu sampai dua bulan di traning center. "Satu-dua bulan, tapi sebelumnya sudah latihan," katanya.