Ahad 23 Oct 2016 17:41 WIB

Kalsel Taklukan Jabar di Final Sepak Bola Peparnas 2016

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Didi Purwadi
Atlet sepak bola cerebral palsy dari Kalimantan Selatan, Yahya (tengah), melewati pemain lawan dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV di Lapangan Progresif, Kota Bandung, Jawa Barat. (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Atlet sepak bola cerebral palsy dari Kalimantan Selatan, Yahya (tengah), melewati pemain lawan dalam perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV di Lapangan Progresif, Kota Bandung, Jawa Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pertandingan sepak bola celebral palsy (CP) 5 usai digelar dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016. Partai final digelar dengan menghadirkan Kalimantan Selatan (Kalsel) melawan tuan rumah Jawa Barat (Jabar) di Lapangan Progresif, Kota Bandung, Ahad (23/10).

Bertandang ke Kota Bandung dengan persiapan yang minim, Kalsel mampu menjuarai partai final melawan Jabar dengan skor pada babak pertama 4-0 dan babak kedua Jabar hanya mampu mencetak dua gol. Kalsel akhirnya berhasil menaklukkan Jabar dengan selisih dua gol saja.

Pelatih tim Kalsel, Sarno, mengakui tidak menyangka bahwa timnya bisa berhasil memenangkan pertandingan melawan Jabar. “Padahal persiapan intensif kita hanya satu bulan sebelum Peparnas, tapi bisa menang merebut medali emas,” kata Sarno usai pertandingan, Ahad (23/10).

Sarno mengakui sempat khawatir karena tidak semua anggota timnya sudah memiliki jam terbang tinggi. Melawan Jabar, kata Sarno, merupakan pesaing yang berat apalagi jika harus bertanding di Peparnas XV/2016.

Sarno bahkan khawatir cuaca di Bandunng yang lebih lembab karena sering hujan membuat pemainnya tidak maksimal. “Di Bandung sering hujan, tak jarang pemain kita baru lari-lari sedikit saja sudah sesak nafas. Tapi akhirnya tetap bermain bagus, bahkan bisa mengalahkan Jabar,” ujar Sarno.

Sementara pelatih Jabar, Dadang Kurnia, mengakui permainan Kalsel memang sangat baik. ''Mereka lari cepat sekali dan banyak pemain pelatnas. Itu berat buat kami,'' kata Dadang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement