REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) terus menggarap semua persiapan pembangunan fasilitas Asian Games 2018. Beberapa fasilitas untuk ajang olahraga tersebut seperti Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan Wisma Atlet Kemayoran terus digeber pembangunannya untuk memenuhi target penyelesaian pada Oktober 2017.
Wisma Atlet Kemayoran salah satunya, lokasi tersebut akan menjadi tempat penginapan para atlet selama mengikuti Asian Games 2018. Kawasan Wisma Atlet tersebut hingga memasuki akhir 2016 terus mengalami kemajuan dengan terlihatnya beberapa tower yang akan dibuat menjadi rumah susun sebagai tempat tinggal atlet.
Sepanjang kawasan Wisma Atlet Kemayoran, proyek pembangunan terus berjalan meskipun belum semua tower terlihat sama perkembangannya. Meskipun begitu, rencana pembuatan sepuluh menara di dua blok berbeda yaitu C2 dan D10 sudah semakin terlihat bentuk fisiknya.
Lokasi wisma atlet yang terletak persis di belakang Rumah Sakit Mitra Kemayoran itu semakin terlihat jelas bentuk kokoh dari kerangka yang akan dijadikan rumah susun. Dari setiap blok kawasan sudah ditutup oleh pembatas pagar yang dilapisi dengan tulisan proyek wisma atlet untuk Asian Games 2018.
Tak semua akses menuju proyek dibuka seluruhnya akibat pembatasan pagar tersebut. Hal itu dikarenakan pembangunan fisik setiap menara sudah lebih meningkat mulai dari kerangka dan ketinggian setiap bangunan rumah susun.
Terlihat juga dari setiap bagian blok ditangani oleh beberapa kontaraktor yang berbeda. Seperti PT Waskita Karya, Abipraya Indulexco KSO, dan Adhi Karya. Tulisan setiap nama kontraktor tersebut terpampang di beberapa bagian pembatas setiap blok.
Menara tertinggi yang terlihat paling jelas ada persis di belakang Rumah Sakit Mitra Kemayoran. Kerangka menara tersebut sudah terlihat lebih banyak komponen dibandingkan menara lainnya. Sekat atau pembatas setiap kamar yang akan dibangun sudah terlihat lebih jelas. Begitu juga setiap bagian lantai yang terlihat pengerjaannya lebih utuh dibandingkan menara lainnya.
Setiap blok juga sudah ditutupi pembatas dengan tinggi sekitar dua meter karena pengerjaan proyek sudah semakin meningkat. Hanya kendaaraan proyek yang bisa melintas di area pengerjaan Wisma Atlet Kemayoran.
Dengan pengerjaan yang terus memiliki progres, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot Dewa Broto juga mengungkapkan perkembanhan pembuatan Wisma Atlet Kemayoran tidak memiliki masalah. "Sejauh ini pembangunan baik, sebulan lalu kami tinjau progresnya juga memuaskan," kata Gatot kepada Republika, Rabu (30/11).
Gatot menyatakan, pihaknya tidak melakukan peninjauan setiap pekan sejak pembangunan proyek Wisma Atlet Kemayoran berlangsung. Hanya saja dia memastikan pemantaun tetap dilakukan terakhir kali pada peninjauan Oktober 2016. Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) pengawasan pembangunan fisik persiapan Asian Games belum bisa mengungkapkan bagaimana perkembangan pembangunan Wisma Atlet Kemayoran.