REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim tenis beregu putra Indonesia gagal melaju lebih jauh pada Piala Davis setelah harus mengakui keunggulan Filipina 1-4 dalam lanjutan pertandingan Grup II Zona Asia/Oseania.
Pada partai keempat di lapangan tenis tanah liat indoor Philippine Columbian Association Manila, Ahad (5/2), David Agung Susanto gagal mencuri kemenangan dari andalan tuan rumah, Ruben Gonzales dan kalah dalam laga berdurasi dua jam dua menit dengan skor akhir 2-6, 3-6, 3-6.
"Mohon maaf, saya gagal menyumbangkan angka kemenangan. Saya sudah bermain maksimal, namun lawan memang tampil lebih baik karena sangat menguasai arena pertandingan," kata David, dalam pernyataan resmi PP Pelti yang diterima.
Petenis berperingkat tunggal 740 dunia itu memang tidak bisa keluar dari tekanan jagoan Filipina yang sebetulnya menempati rangking lebih rendah darinya, yakni di posisi 925. Dari statistik pertandingan di laman resmi Piala Davis, Ruben unggul di hampir di semua lini termasuk sukses menghunjamkan sembilan servis yang tak terbendung lawan (ace).
Atlet kelahiran Semarang, 21 Juli 1991 tersebut baru bisa melakukan break pada game keempat set ketiga untuk unggul 3-1. Akan tetapi, hal tersebut tidak cukup membendung Ruben yang akhirnya menjadi pemenang dalam laga penentuan tersebut.
Meskipun mendapat hasil kurang positif, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) melihat ada kemajuan berarti yang didapatkan oleh tim Davis Tanah Air.
"Ya biasa saja, kalah dan menang sudah biasa dalam sebuah pertandingan olahraga. Namun saya melihat kemajuan yang berarti di tim ini karena David Agung sudah bisa menjadi tulang punggung bila tidak ada Christopher Rungkat seperti melawan Filipina ini," kata Ketua Umum PP Pelti, Wibowo Suseno Wirjawan yang mendampingi tim Davis ke Manila.
Selanjutnya, pria berkaca mata ini berharap petenis yang bercokol di tim Piala Davis bisa memanfaatkan turnamen internasional ITF Men's Future yang berlangsung dalam tiga pekan di Jakarta, mulai Senin (6/2) mendatang.
"Mereka harus menambah jam terbang, bertanding dengan lawan-lawan yang lebih tangguh agar bisa mengasah ketajaman permainannya," kata dia.
Pada partai penutup yang sudah tidak menentukan, Anthony Susanto juga tak berhasil menipiskan skor kemenangan bagi tim tuan rumah. Adik kandung David itu kandas di tangan Alberto Lim yang pada partai pembuka dikalahkan kakaknya. Anthony menyerah dalam pertandingan satu jam 26 menit, 5-7 3-6.
Dengan kekalahan ini, Indonesia seperti juga tahun lalu, harus menjalani pertarungan play off menghadapi tim Kuwait yang dikalahkan di pertandingan lainnya oleh Thailand. Indonesia harus memenangi laga play off yang dijadwalkan berlangsung 7-9 April 2017 tersebut bila tidak ingin degradasi ke Grup III Zona Asia/Oseania dalam ajang supremasi tenis beregu putra dunia ini.