REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa tugas Raja Sapta Ervian sebagai ketua umum pengurus provinsi (Pengprov) KONI DKI Jakarta akan berakhir tahun ini. Putra dari pengusaha Osman Sapta Odang (OSO) sudah menyatakan tidak bersedia memperpanjang masa baktinya. Keputusan Eyi, sapaan akrab Ervian, membuat KONI DKI Jakarta bakal memiliki pemimpin baru untuk periode 2017-2022.
Akan tetapi, untuk bisa menggantikan posisi Eyi kali ini tidaklah mudah. Sebab, Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum (Caketum) KONI DKI Jakarta yang terdiri dari 11 orang telah menetapkan persyaratan yang cukup berat.
Bagi yang berminat menjadi calon, minimal harus mendapatkan dukungan dari 25 pengurus provinsi cabang olahraga anggota KONI DKI Jakarta. "Syarat 25 dukungan suara bagi calon ketua umum KONI DKI Jakarta periode 2017-2022 sudah ditetapkan dalam Rapat Anggota KONI DKI Jakarta yang digelar 18 Maret 2017 lalu di Hotel Grand Whiz Kelapa Gading Jakarta Utara," kata Ketua TPP Caketum KONI DKI Jakarta Budi Pramono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/4).
Budi menambahkan, jika pada saat pendaftaran ternyata satu calon mendapatkan dukungan kurang dari 25 suara, maka calon bersangkutan akan ditawarkan oleh TPP kepada peserta Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI DKI Jakarta pada 29 April. Saat ini, ada 63 anggota KONI DKI Jakarta yang memungkinkan hadirnya dua calon.
Pendaftaran Caketum KONI DKI Jakarta akan dibuka pada 17 April 2017 dan ditutup 21 April 2017 pukul 16.00 WIB. Untuk pendaftaran dapat dilakukan di Gedung KONI DKI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Caketum diwajibkan memberikan pemaparan visi dan misi dalam Musorprov KONI DKI Jakarta mendatang.