REPUBLIKA.CO.ID, BAKU – Setelah angkat besi menyumbang tiga emas pada ajang multicabang Islamic Solidaraty Games 2017 di Baku, Azerbaijan, giliran renang berkontribusi dengan tiga emas. Dengan begitu Indonesia saat ini sudah mengumpulkan enam medali emas. Ditambah 23 perak dan 20 perunggu Indonesia saat ini berada diperingkat lima.
Sebenarnya taekwondo juga hampir menyumbang emas di nomor di bawah 46 kg putri. Namun Dhea Fajrin harus mengakui ketangguhan Rukiye Yildrim dari Turki di final. Sehingga baru bisa menyumbang perak untuk tim Merah-Putih. Dari taekwondo, selain Fajrin ada Dinggo Prayogo yang menyumbang medali perunggu dari nomor di bawah 68 kg putra.
Sampai Kamis (18/5) renang menyumbang empat medali perak dan satu perunggu. Total sejak hari pertama, renang telah mengoleksi tiga emas, 17 perak dan 13 perunggu untuk Indonesia. Tiga emas disumbangkan Siman Sudartawa 100 meter dan 50 meter gaya punggung putra dan Gagarin Nathaniel Yus nomor 200 meter gaya dada putra.
“Alhamdulillah secara keseluruhan hasil ISG cukup memuaskan dengan sumbangan tiga emas 17 perak 13 perunggu untuk Indonesia dan enam rekor nasional baru. Catatan waktu anak-anak menggembirakan dan dalam trend positif, namun masih ada yang harus diperbaiki," kata Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E.Rahardjo yang mendampingi tim renang Indonesia di Baku, dalam siaran pers Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PBRSI), Kamis (18/5).
Harlin mengatakan PB PRSI akan segera melakukan evaluasi dan menentukan tim inti untuk SEA Games 2017. Ia juga menambahkan, selanjutnya tim inti rencananya akan menjalani uji coba ke Prancis dan sebagian ke Kejuaraan Dunia di Budapest. "Selain untuk mematangkan teknis, juga mengasah mental dan fokus bertanding. Semoga semua berjalan lancar dan tim renang bisa tampil maksimal di SEA Games Malaysia," harapnya.