REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan BUMN akan mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta. Namun, dukungan dana dalam bentuk sponsorship akan disesuaikan dengan kemampuan BUMN.
Rini mengatakan masing-masing BUMN akan memilah bentuk dukungan yang diberikan kepada delegasi dari masing-masing negara yang disesuaikan dengan kapasitas setiap BUMN. Dia mencontohkan, Citilink siap memberikan membership khusus kepada penumpang yang merupakan kontingen Asian Games.
"Jumlahnya beda-beda. Namun itu kan lebih kepada iklan ya. Namun bagaimana mendukung secara pelayanan, bagaimana pelayanan kita nanti. Seperti bandara kita siap atau enggak. Karena yang bakal datang banyak," kata Rini di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (2/6).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk siap secara totalitas mendukung penyelenggaraan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 mendatang. Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Jumat (2/6) pagi mengundang Rini Soemarno dan para pimpinan BUMN utama untuk membahas perkembangan terkini soal persiapan gelaran akbar tersebut, termasuk soal sponsorship dan pendanaan acara.
Rini menegaskan, sponsorship hanya bagian dari bentuk pelayanan terhadap kontingen Asian Games. Pada prinsipnya, lanjutnya, ajang Asian Games dianggap menjadi kesempatan promosi yang luar biasa bagi seluruh BUMN.
Ia menilai efek ikutan yang bisa dirasakan BUMN cukup besar kalau promosi dan sponsorship yang diberikan sepanjang Asian Games bisa mencapai target. "Namun BUMN nggak hanya itu ya, yang penting service-nya," kata dia.
Rini mengatakan BUMN dan Komite Pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC) berencana melakukan rapat lanjutan di Kementerian BUMN pada Rabu (14/6) pekan depan. Tak hanya soal sponsorship, rapat koordinasi juga untuk membahas pemenuhan kebutuhan pembiayaan.
Direktur Utama Telkom Indonesia Alex Sinaga yang ditunjuk sebagai Koordinator BUMN untuk Asian Games 2018 menolak memberikan tanggapan terkait dengan dukungan pembiayaan dari BUMN. Ia beralasan, rapat antara pemerintah, panitia pelaksana, dan pimpinan BUMN baru dilakukan pertama kali ini.
Permasalahan pendanaan akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan pekan depan. Setelah itu, Alex menyatakan, bakal diketahui jenis dukungan yang dapat diberikan oleh BUMN.
"Nanti pada akhirnya setelah dibahas di Kementerian BUMN dengan BUMN-BUMN terkait akan dilaporkan lagi. Apa yang bisa dibantu sama BUMN. Nah dari cerita itu maka kami BUMN akan kumpul dulu apa sih yang bisa kita ambil peran," kata Alex.
INASGOC mengajukan kebutuhan dana Rp 8,7 triliun untuk pelaksanaan Asian Games. Pada tahun ini, pemerintah telah menyanggupi sebesar Rp 2,3 triliun, sementara Rp 500 miliar di antaranya dijanjikan akan cair pada pertengahan 2017.
Ketua Komite Pelaksana Asian Games Indonesia (INASGOC) 2018 Erick Thohir menargetkan penerimaan sponsor untuk Asian Games dalam jumlah besar. Setidaknya, penerimaan sponsor dalam gelaran olahraga terbesar setelah Olimpiade tersebut bisa mencapai Rp 1,5 hingga Rp 2 triliun.
"Kami dorong sebanyak-banyaknya sponsorship tapi tentu harus sesuai dengan ketentuan, aturan pemerintah, INASGOC, dan OCA," kata dia.
Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 tahun depan. Asian Games akan berlangsung pada 18 Agustus- 2 September 2018.