REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pencak silat Indonesia mengantisipasi persaingan dalam setiap nomor pertandingan dengan tim tuan rumah SEA Games 2017 Malaysia yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.
"Saya selalu berpesan kepada atlet, mereka harus menang mutlak atau KO. Saya minta mereka untuk tidak menang dengan angka tipis karena pasti akan kalah kalau lawan tuan rumah," kata Ketua Harian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Edhy Prabowo di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (4/7).
Edhy mengatakan sebanyak 26 atlet putra dan putri pelatnas IPSI akan mengikuti 20 nomor pertandingan dalam SEA Games ke-29 itu.
"Ketua umum kami telah menargetkan juara umum SEA Games nanti. Kami setidaknya harus merebut 10 medali emas dari 20 nomor pertandingan itu," kata Edhy yang juga menjabat sebagai manajer tim pencak silat Indonesia dalam SEA Games 2017 itu.
Tim pencak silat Indonesia, menurut Edhy, telah menyiapkan atlet-atlet menuju SEA Games selepas Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 dan Kejuaraan Belgia Terbuka 2017.
"Kami seringkali bersaing ketat jika menghadapi Malaysia dalam berbagai kejuaraan internasional. Indonesia juga sering berebut sebagai pemilik pencak silat karena Malaysia juga mengklaim pencak silat punya mereka," ujar Edhy.
Edhy mengatakan tim pencak silat Indonesia akan mengikuti pelatihan di Shanghai, Cina, pada pekan kedua Juli hingga menjelang keberangkatan kontingen Indonesia di Malaysia.
"Kami memanfaatkan sisa waktu sebelum SEA Games untuk berlatih di Cina karena fasilitas di sana lengkap. Cina juga punya profesor di bidang olahraga yang mampu mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dari atlet," katanya.
Tim pencak silat Indonesia, lanjut Edhy, akan langsung menuju Malaysia selepas mengikuti pelatihan di Shanghai selama 38 hari tanpa terlebih dahulu kembali ke Indonesia.