REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- "Saya ingin main bridge seumur hidup. 'No limit'," ujar Julius Anthonius George (50) ketika ditanya sampai kapan dia akan menggeluti olahraga otak itu.
Bagi pria yang akrab disapa Noldy George itu, olahraga bridge sudah menjadi dunianya sejak lama. "Sepanjang saya masih sehat dan kuat, saya tetap akan main bridge. Selama bangsa dan negara masih membutuhkan, saya akan tetap siap menyumbangkan tenaga," ujar anggota tim nasional (timnas) bridge yang saat ini tengah berlaga di ajang SEA Games XXVI di Palembang itu.
Noldy merupakan anggota tertua di timnas bridge yang berlaga di ajang SEA Games. Ia turun berpasangan dengan Franky Steven Karwur. Bersama pasangan Robert P Tobing-Taufik G Asbi dan pasangan Tommy Rogi-Octa V Wohon, sejauh ini ia telah menyumbangkan medali perunggu untuk kontingen Indonesia melalui nomor beregu putra.
Pria kelahiran Makassar, 8 November 1961 itu juga turun di nomor beregu campuran dan nomor pasangan putra. Ia berharap, dapat berbuat lebih maksimal dengan menyumbangkan medali emas untuk Merah Putih.
Noldy sendiri mengaku sudah berkecimpung di dunia bridge profesional sejak 31 tahun silam, persisnya setamat dari pendidikannya di sekolah menengah atas. "Usai menamatkan SMA di Makassar saya sudah main bridge dan sepertinya saya tidak mungkin bisa lepas dari olahraga ini," ujar suami Wanda Mokali itu.
Ditanya soal prestasi terbaiknya, ayah dari seorang putra itu menyatakan pernah menyabet juara di kejuaraan dunia tidak resmi di India pada 1997. Kemudian, ia juga pernah masuk delapan besar dunia di Olimpiade Bridge yang dilangsungkan di Italia pada 1992.
Kalau di level nasional prestasinya sudah tidak terhitung. Sangat banyak kejuaraan tingkat nasional yang telah diikuti dan dimenangkannya. Ia mengaku sangat berharap olahraga bridge dapat lebih memasyarakat lagi di Tanah Air.