Selasa 29 Aug 2017 20:26 WIB

Milla: Paling Penting Kami Bisa Menang Hari Ini

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham Tirta
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla Aspas.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla Aspas.

REPUBLIKA.CO.ID, SELANGOR -- Pelatih tim nasional Indonesia U-22, Luis Milla Aspas merasa tak kecewa dengan perolehan medali perunggu SEA Games 2017. Yang paling penting bagi dia adalah melihat para penggawanya mampu bermain baik sepanjang gelaran olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.

“Dari pada membahas hasil yang buruk yang sudah berlalu. Lebih baik kami memberikan kebahagian lewat kemenangan hari ini. Kami menang hari ini,” kata Milla usai laga Indonesia melawan Myanmar di Selangor, Malaysia, Selasa (29/8).

Timnas Indonesia mengakhiri gelaran SEA Games tahun ini dengan maksimal di peringkat ketiga. Pertandingan terakhir tim Garuda melawan the Young White Angel di Majlis Perbandaran Selayang, Selasa (29/8), berakhir dengan skor 3-1.

Kemenangan tersebut memastikan Indonesia meraih medali perunggu. Perolehan medali tersebut, lebih baik dari prestasi yang didapat timnas Garuda di SEA Games 2015 di Singapura. Ketika itu, Indonesia tak mendapatkan medali dan cuma mampu berada di peringkat ke-4.

Akan tetapi, jika menengok SEA Games 2013 di Myanmar, skuat Garuda Indonesia mampu meraih medali perak di peringkat ke-2. Sedangkan medali emas timnas Indonesia terakhir kali didapat pada SEA Games 1991 di Filipina.

Sebetulnya, pada SEA Games tahun ini, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) meminta Milla membawa medali emas, prestasi tertinggi yang pernah diraih 26 tahun lalu itu. Sedangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), menargetkan timnas Indonesia, meraih medali perak.

Akan tetapi, Milla mengatakan, bukan tak bisa bagi Indonesia meraih medali emas di Asia Tenggara. Para penggawanya sudah menampakkan kualitas bermain yang mapan untuk mecapai podium tertinggi SEA Games tahun ini.

Menurut dia, ada peruntungan yang tak memihak bagi Indonesia agar ambisi itu bisa tercapai. “Petualangan kami terhenti saat melawan Malaysia (di semifinal). Dan ketika itu, para pemain juga tidak bermain jelek saat di lapangan,” kata Milla.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement