REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Para atlet disabilitas Indonesia sudah tak sabar untuk segera bertanding pada ajang ASEAN Para Games 2017 di Kuala Lumpur 17-23 September. Kontingen Indonesia telah tiba di Kuala Lumpur pada Rabu (13/9) petang setelah menempuh perjalanan udara selama dua setengah jam dari bandara Adi Soemarmo, Solo.
Aura optimisme para atlet untuk mampu meraih prestasi tertinggi membela Merah Putih terpancar dari rombongan yang dikomandani oleh dokter Bayu Rahardian itu. Setidaknya rombongan besar sebanyak 196 atlet yang akan tampil di 11 cabang olahraga siap menghadapi lawan-lawannya.
"Saya ingin meraih medali emas di kelas baru, bahkan saya juga akan berusaha membuat rekor baru," kata Ni Nengah Widiasih, atlet angkat berat Indonesia yang naik kelas dari 41 kg ke 45 kg.
Ketika tampil di kelas 41 Kilogram, Ni Nengah Widiasih sudah menorehkan beragam prestasi seperti medali perak Asian Para Games 2014 di Korea Selatan dan perunggu Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Dia menyebut pesaing terberat datang Vietnam. Sebab atlet yang kerap menempelnya di kelas 41 kilogram ASEAN, kini juga ikut naik ke 45 kilogram.
CdM ASEAN Para Games Indonesia dokter Bayu Rahardian berterima kasih kepada panitia lokal Malaysia atas penerimaan kontingen Indonesia.
"Semangat besar yang kita miliki akan memberikan yang terbaik bagi bangsa kami," tutur Bayu.
Ia mengatakan bahwa NPC Indonesia telah mempersiapkan para atletnya untuk ajang ini sejak Maret lalu. Pemusatan latihan digelar di Solo, sehingga 11 cabor yang diikuti dari 16 yang dipertandingkan mampu meraih banyak medali.
Indonesia menargetkan 107 medali emas dari 11 cabor yang diikuti, di mana pundi-pundi emas itu berasal dari nomor-nomor andalan seperti atletik, renang, catur, badminton, tenis meja dan beberapa lainnya. Untuk atletik, terutama pada nomor lari 100, 200 dan 400 m putra dan putri terutama tuna daksa.
Bayu mengatakan pasukannya sangat siap untuk bertanding. Apalagi setelah diberikan motivasi pada acara pelepasan. "Insya Allah bisa menjadi juara umum pada kali ini."
Pria yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora itu menuturkan bahwa ajang ASEAN Para Games ini dimanfaatkan untuk menyiapkan atlet menuju Asian Para Games 2018 yang digelar di Indonesia.
"Skuat yang ada saat ini sebagian merupakan tim inti Asian Para Games. Hanya, ada beberapa nomor yang perlu dipertajam lagi," kata Bayu.