REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akhirnya mengambil keputusan pengurangan personel Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Semula, personel Satlak Prima berjumlah 90 orang. Nantinya, maksimal menjadi 30 orang saja.
"Semua kita pagkas. Alasan pemangkasan, jangan lagi ada dobel anggaran dan dobel sumber daya manusia, baik yang ada di pengurus cabang olahraga, maupun di Satlak Prima," kata Menpora, Selasa (19/9).
Menpora akan menilai kinerja Satlak Prima dalam dua bulan ke depan. Ia berharap perintahnya ini dapat dilaksanakanagar Satlak Prima lebih efisiean dan fleksibel. Ia menyebut Satlak Prima lebih tahu kebutuhan atlet.
Selain memangkas jumlah personel, Menpora juga akan memindahkan Kantor Satlak Prima yang saat ini ada di kawasan Kemenpora ke Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Cibubur, Jakarta Timur.
"RSON Cibubur akan jadi kantor Satlak Prima, sehingga seluruh rekam medik atlet itu dipusatkan di sana Pemanfaatan sport science di sana, tes fisik, psikologi, dan lainnya semua dilakukan di sana. Jadi ke depannya kita punya database mereka sejak sekarang sampai akan datang," ujar politisi PKB ini.