REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 15 atlet wushu Indonesia yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 akan mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2017. Keikutsertaan mereka untuk menjaga performa dan mengasah mental tanding.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Ngatino kepada Republika.co.id, Rabu (18/10), menyatakan keikutsertaan mereka tidak membawa nama daerah, tetapi kontingen pelatnas Asian Games 2018.
"Kejurnas Wushu yang akan digelar 24-29 Oktober di Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta, adalah test event Asian Games 2018. Selain untuk mengasah jam atlet pelatnas Asian Games, kami juga akan menguji panitia pelaksana. Di mana mereka nanti menjadi panitia pelaksana Asian Games 2018," ujar Ngatino.
Ia menjelaskan, 11 atlet wushu masuk program satlak Prima. Sementara PBWI menanggung 6 atlet sehingga total atlet wushu yang menjalani pelatnas sebanyak 17 orang. Mereka semua baru saja mengikuti kejuaraan dunia di Rusia. Dari 17 atlet tersebut, 15 yang akan tampil di kejurnas karena ada 2 atlet yang cedera saat berlaga di Rusia.
"Ajang Kejurnas nanti juga akan jadi penilaian bagi PB WI. Kami akan lihat, jika ada bibit potensial, bisa saja mereka masuk ke dalam pelatnas Asian Games 2018. Atau paling tidak akan kami jadikan pelapis bagi atlet utama," kata dia.
Hingga akhir tahun 2017 ini agenda wushu hanya Kejurnas, barulah 2018 akan ada pengiriman ke luar negeri. Iran dan Rusia akan menjadi negara yang dituju.
"Nanti menjelang Asian Games 2018, kami akan menggelar training camp di Cina selama tiga bulan, yakni Mei sampai Juli 2018. Karena Cina memang masih menjadi pusat wushu dunia," ujarnya.
Indonesia menargetkan merebut satu medali emas, dari 15 medali yang akan diperebutkan dalam Asian Games 2018 nanti. Saingan terberat masih Cina, Iran, Korea Selatan, Hongkong dan Vietnam.
"Sama seperti kejuaraan dunia di Rusia lalu. Kekuatan Wushu dunia memang ada di Asia," kata Ngatino.