REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembubaran Satlak Prima salah satunya bertujuan untuk memotong birokrasi keuangan atlet yang sebelumnya dianggap menjadi salah satu penyebab kegagalan Indonesia di SEA Games 2017.
Dalam Perpres baru Nomor 95/2017 per Kamis (19/10) lalu, induk cabang olah raga (cabor) akan menjadi pengguna anggaran langsung yang diberikan pemerintah.
Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) sebelumnya menyatakan, masih ada anggaran prestasi atlet senilai Rp 253 miliar yang akan digelontorkan kepada 23 cabor proyeksi medali emas di Asian Games 2018.
Namun demikian, Kemenpora belum memastikan soal jumlah besaran dana yang akan diterima setiap cabor. "Apakah nantinya alokasi dana akan diberikan lebih besar kepada cabor yang populer atau lebih ditekankan pada kemampuan masing-masing cabor mencari dana, belum dipastikan," ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (22/10).
Menurut Gatot, pihaknya baru akan membahas soal alokasi dan besaran anggaran untuk masing-masing cabor. "Belum. Baru akan dibicarakan," kata dia.