Kamis 07 Dec 2017 10:35 WIB

Trimedya Inginkan Pengurus Gulat Pusat dan Provinsi Solid

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pertandingan gulat di PON XIX. (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pertandingan gulat di PON XIX. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) akan diselenggaraan Senin (11/12) hingga Rabu (13/12) mendatang di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Dalam hitungan hari, Munas digelar, dukungan untuk Trimedya Panjaitan memimpin PP PGSI periode 2018-2022 terus mengalir. 

Trimedya sudah menyatakan kesediaannya memimpin organisasi gulat nasional yang kini dalam kondisi memprihatinkan, karena minimnya pencapaian prestasi di tingkat regional dan apalagi global. 

"Saya pernah ikut di kepengurusan Pak Roy BB Janis belasan tahun lalu," ujar Trimedya beberapa waktu lalu."Permasalahan yang dihadapi organisasi gulat nasional tentunya jauh lebih kompleks dibanding dulu. Tetapi saya yakin itu semua bisa kita atasi jika semua satu visi, punya misi yang sama, yakni membuat organisasi gulat nasional menjadi lebih kuat dan solid, baik di tingkat provinsi dan pusat. “

Jika provinsi dan pusat sudah sama-sama kuat, ia yakin gulat bisa lebih bicara di tingkat regional dan global. 

Trimedya merasa terpanggil untuk memimpin PP PGSI karena kecintaannya pada salah satu olahraga Olimpiade ini. Kendati demikian, tokoh organisasi kelahiran 6 Juni 1966 ini tidak akan memaksakan untuk menempatkan teman-teman dekatnya di kepengurusan. 

Ia mengaku sudah menghubungi dan bicara dari hati ke hati dengan beberapa sahabat terbaiknya, termasuk dari kalangan pengusaha. Trimedya berharap bantuan mereka lebih mempopulerkan cabor gulat, meningkatkan proses pembinaan para pegulat di provinsi, dan meningkatkan pencapaian prestasi pegulat nasional.

Namun, Trimedya mengakui akan tetap menjaring masukan dari stakeholder gulat nasional sebelum membentuk kepengurusan, sebab ia tidak ingin salah dalam menetapkan figur-figur pada komposisi kepengurusannya kelak. "Kerja kepengurusan memang cukup lama, hampir lima tahun, tetapi kalau dari awal sudah keliru, ke depanya tentu akan lebih berat. Saya berharap ini dapat dipahami, dan saya yakin stakeholder gulat nasional sama-sama menginginkan personalia kepengurusan yang lebih baik, the right man on the right place, sehingga benar-benar tepat guna dan tepat sasaran," tutur dia.

Gulat akan dipertandingan pada Asian Games 2018. Namun KOI tidak membebankan target emas pada cabang olahraga ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement