REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Pusat Federasi Hockey Indonesia (FHI) menunjuk pelatih asal Malaysia untuk menangani tim nasional hoki lapangan baik putra maupun putri yang akan berlaga di Asian Games 2018.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP FHI Deny Fahruddin di Jakarta, Jumat (15/12), menyebutkan kebijakan itu diambil karena Malaysia merupakan salah satu negara dengan tim hoki lapangan terkuat di Asia.
"Selain itu memang ada pertimbangan bahasa. Kalau kami menunjuk pelatih dari Korea Selatan atau Inggris, misalnya, artinya harus menyediakan jasa penerjemah karena tidak semua pemain bisa berbahasa asing. Risikonya, tidak semua ilmu bisa diserap dengan baik," ujar Deny.
Berikutnya, pihak FHI masih harus menunggu persetujuan dari pemerintah mengenai pelatih asih tersebut. Untuk timnas hoki putra, FHI merekrut pemain timnas hoki lapangan Malaysia di Olimpiade 1992 di Spanyol Lim Chiow Chuan.
Lim, yang pernah menjadi asisten timnas hoki Malaysia, juga membantu FHI menyeleksi pemain timnas di Kejuaraan Nasional Hoki Outdoor 2017 yang digelar di Lapangan Hoki Gelora Bung Karno, Jakarta, 9-19 Desember 2017.
Sementara itu untuk pelatih timnas putri, Deny menyebutkan pihaknya belum menentukan nama. Yang pasti, dia juga berasal dari Malaysia. "Belum diputuskan karena masih tahap negosiasi," tutur Deny.
Terkait program timnas ke depan, PP FHI berencana memulai pemusatan latihan (TC) pada Januari 2018 sekaligus untuk menyeleksi masing-masing 30 pemain timnas putra dan putri yang didapatkan dari Kejuaraan Nasional Hoki Lapangan 2017.
Kemudian, ada pula rencana untuk membawa timnas menjalani TC ke India dan Korea Selatan pada Maret atau April 2018. Setelah itu, pada Mei 2018 sebelum puasa, Deny mengungkapkan FHI menjadwalkan kejuaraan hoki bertajuk "empat penjuru" dengan empat peserta yaitu Indonesia, Malaysia, Jepang, dan India.
"Kalau pemerintah setuju, turnamen ini kami akan laksanakan sebagai 'test event'. Namun misalnya tidak, kami akan tetap adakan sebagai kejuaraan invitasi," tutur Deny.
Mengenai target di Asian Games, FHI tidak membebankan medali kepada timnas putra dan putri. Para pemain timnas diharapkan mendulang pengalaman dan sebisa mungkin mengalahkan tim-tim dengan kualitas setara dengan Indonesia seperti Singapura, Thailand, dan Hong Kong.