REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) mengusulkan 22 atlet nasional dari disiplin poomsae maupun kyorugi untuk menjalani program pemusatan pelatihan nasional sejak Januari 2018 jelang Asian Games pada Agustus 2018.
"Kami mengajukan 22 atlet atau dua kali lipat dari nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Asian Games. Pada disiplin kyorugi, kami mengajukan 20 atlet dan disiplin poomsae kami mengajukan 12 atlet," kata pelatih PBTI Rahmi Kurnia, Jumat (15/12).
Rahmi mengatakan atlet taekwondo Indonesia yang telah mendapatkan surat keputusan pelatnas sejak selepas SEA Games 2017 yaitu 12 atlet terdiri dari enam atlet poomsae dan enam atlet kyorugi.
"Dua belas atlet itu mendapatkan surat keputusan pelatnas dari Satlak Prima. Tapi, kami diminta pemerintah untuk memperbarui rencana program pelatnas jelang Asian Games. Keputusan jumlah atlet pelatnas taekwondo pada Januari nanti," katanya.
Taekwondo Indonesia, lanjut Rahmi, akan berusaha mencapai target prestasi baik dari pemerintah maupun pengurus cabang olahraga. "Kami mendapatkan target satu medali emas dari Pemerintah," katanya.
Untuk mencapai itu, taekwondo Indonesia telah menyiapkan program pelatihan dengan mengirim atlet-atlet mereka ke Korea Selatan guna mengikuti program pemusatan latihan luar negeri dan mengikuti sejumlah kejuaraan uji coba.
"Kami akan mulai program ke luar negeri setelah mengikuti kejuaraan uji coba Asian Games pada awal Februari 2018. Atlet-atlet kami juga akan mengikuti kejuaraan Asia pada Mei," kata Rahmi.
Atlet-atlet taekwondo Indonesia akan menjalani program pelatihan di Korea Selatan hingga 5 Agustus jelang penyelenggaraan pertandingan cabang taekwondo Asian Games 2018 yang akan berlokasi di Jakarta International Expo Kemayoran.
Rahmi mengatakan penambahan dua nomor pertandingan kyorugi yaitu pada kelas 53 kilogram dan 63 kilogram pada Asian Games bukan hanya usulan dari Indonesia melainkan dari federasi Asia. "Pada setiap Asian Games, jumlah pertandingan kyorugi itu idealnya delapan kelas putra dan delapan kelas putri. Tapi, Asian Taekwondo Union juga sudah mengajukan penambahan dan kami mendapatkan dua nomor lagi," katanya.