Sabtu 23 Dec 2017 00:28 WIB

Masyarakat Diminta Berpartisipasi di Asian Paragames

Asian Para Games 2018
Foto: dok INAPGOC
Asian Para Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Panitia penyelenggara Asian Paragames 2018 (Inapgoc) mengharapkan tingginya partisipasi masyarakat Indonesia pada kejuaraan empat tahunan khusus atlet difabel di Jakarta, 6-13 Oktober 2018. Inapgoc melakukan sosialisasi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Paragames 2018 di Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (22/12), sebagai salah satu upaya mendorong partisipasi masyarakat pada kegiatan tersebut.

"Sosialisasi kami lakukan di 16 kota yang salah satunya disini (Jakarta). Hingga saat ini sudah lima kota yang sudah melakukan sosialisasi mulai dari barat hingga timur," kata Wakil Ketua Inapgoc Sylviana Murni di sela sosialisasi itu di Jakarta.

Menurut dia, khusus untuk Jakarta yang bakal menjadi tuan rumah, INAPGOC bersama pemerintah DKI Jakarta memang lebih gencar melakukan sosialisasi. Program terbaru yang akan dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan camat dan lurah di DKI Jakarta.

"Rencananya pertemuan akan dilakukan di Balaikota 28 Desember. Ini adalah salah satu upaya untuk mendukung penuh pelaksanaan Asian Paragames 2018 mendatang," kata Silviana dengan penuh semangat.

Meski pelaksanaan Asian Paragames 2018 tinggal sepuluh bulan, namun ada beberapa hal yang harus diselesaikan terutama Wisma Atlet khusus difabel. Namun demikian, Inapgoc mengaku terus melakukan koordinasi dengan Kemenpupera untuk memenuhinya.

Sebagaimana diketahui Wisma Atlet yang akan digunakan adalah sama dengan yang digunakan oleh atlet Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Kondisi tersebut diharapkan secepatnya ada penyesuaian.  "Wisma Atlet memang menjadi perhatian. Saat ini semuanya terus disiapkan. Kami ingin Asian Paragames 2018 suksesn baik prestasi, pelaksanaan hingga administrasi," kata perwakilan Kemenpora, Adiati Noerdin yang selama ini terlibat langsung di Inapgoc.

Pada sosialisasi di Jakarta ini, Inapgoc mendatangkan tiga atlet asal DKI Jakarta yaitu Kusnanto yang merupakan atlet tenis meja, Dilan atlet menambah dan Maria Goreti Samiati yang merupakan atlet atletik balap kursi roda. Hanya saja ketiga atlet itu tidak menunjukkan keahliannya.

"Harapan saya jika bisa mewakili Indonesia pada Asian Paragames 2018 bisa meraih emas. Itu tekad saya. Makanya saya akan terus berlatih untuk mengejar target itu," kata salah satu atlet, Kusnanto.

Asian Paragames 2018 sesuai dengan rencana akan diikuti atlet dari 43 negara. Ada 18 cabang olahraga dengan 582 nomor yang dipertandingkan. Lokasi pertandingan sendiri dipusatkan di komplek Gelora Bung Karno Jakarta. 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement