Kamis 11 Jan 2018 17:40 WIB

Kemenpora Ancam Tinggalkan Cabor yang Tolak MoU Anggaran

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Kepala Deputi IV Kemenpora Mulyana (kanan).
Foto: REPUBLIKA/Bambang Noroyono
Kepala Deputi IV Kemenpora Mulyana (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengancam tak akan memberikan dana apa pun kepada pengurus induk cabang olahraga (cabor) yang tetap menolak rekomendasi anggaran bantuan prestasi Asian Games 2018. Kemenpora memberikan batas waktu bagi para cabor untuk mengikat nota kesepahaman (MoU) penerimaan dana peningkatan prestasi tersebut pada Jumat (12/1).

Kepala Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga Kemenpora Mulyana menegaskan, Kemenpora tak lagi bisa menunggu para pengurus cabor yang tetap ngotot tak mau MoU lantaran dana bantuan tak sesuai pengajuan mereka.  "Kami dikejar waktu untuk mencairkan dana honor dan akomodasi bagi cabor yang sudah MoU," kata dia saat jumpa pers di Kemenpora, Jakarta, Kamis (11/1).

(Baca juga: JK Minta Kemenpora Selesaikan Persoalan Anggaran Prestasi)

Pencairan dana bagi cabor yang sudah Mou dipastikan pada Senin (15/1). Sampai Kamis (11/1) baru delapan dari 40 cabor yang sudah terikat MoU. Delapan cabor tersebut terdiri dari 11 disiplin olahraga, yakni bulu tangkis (PBSI), sepada (ISSI), bola basket (Perbasi), sepatu roda (Perserosi), bela diri untuk disiplin jujitsu dan pencak silat, paralayang, angkat besi, panjat tebing dan atletik (PASI). 

Cabor yang sudah Mou tersebut, masing-masing sepakat dengan nilai rekomendasi Kemenpora. PBSI setuju dengan nilai Rp 15 miliar dari pengajuan semula Rp 33 miliar. Perserosi menerima Rp 8,7 miliar dari pengajuan Rp 33 miliar. Jujitsu menerima Rp 5,9 miliar dari pengajuan Rp 9,5 miliar. Adapun pencak silat menerima Rp 12,4 miliar dari pengajuan Rp 18,6 miliar.

Perbasi, sepakat menerima Rp 20-an miliar dari ajuan senilai Rp 41,6  untuk dua disiplin. Basket 3 on 3 menerima Rp 6,4 miliar dan 5 on 5 Rp 13,5 miliar. ISSI sepakat di angka Rp 11,9 miliar dari pengajuan Rp 61 miliar, tertinggi dari seluruh cabor. Angkat besi sepakat dengan Rp 8,9 miliar dari pengajuan Rp 17,6 miliar. 

Paralayang juga setuju di angka Rp 12,3 miliar dari pengajuan Rp 34,6 miliar. Rugbi semula mengajukan 17,2 miliar sepakat pada angka Rp 10,3 miliar. Panjat tebing mengajukan Rp 29 miliar menerima Rp 10 miliar. Bola tangan, dengan pengajuan Rp 18,1 miliar menerima bantuan Rp 8,9 miliar. Terakhir atletik yang mengajukan Rp 33 miliar, sepakat di angka Rp 9,9 miliar.

Sementara 32 cabor lainnya, Mulyana menegaskan memberikan batas waktu untuk mengikat Mou, pada Jumat (12/1). "Jika cabor-cabor tidak segera juga MoU, kami akan tinggalkan. Karena cabor yang sudah MoU menunggu untuk pencairan," kata Mulyana. 

Pada Jumat (12/1), Kemenpora akan kembali memanggil semua cabor Asian Games termasuk KONI dan KOI serta Chef de Mission. Dalam pertemuan tersebut, kata dia akan kembali dibahas dana bantuan Asian Games. Sebab kata dia, bagi cabor-cabor yang selama ini menolak nilai rekomendasi dari Kemenpora, hanya mengeluhkan soal pemotongan dana bantuan dari rencana anggaran yang diajukan para cabor. Sebab itu diterangkan Mulyana, akan ada tambahan dari nilai rekomendasi Kemenpora terhadap cabor-cabor yang memang berpeluang memberikan medali.

Ia mengatakan penambahan tersebut berdasarkan nomor-nomor pertandingan dari 40 cabor yang bisa memastikan perolehan medali. Dana tambahan tersebut, nilai totalnya sekitar Rp 70 miliar. Tambahan tersebut memang tak bisa dibagi rata. Sebab Kemenpora akan memprioritaskan nomor-nomor pertandingan yang berpotensi meraih medali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement