REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Kepolisian Korea Selatan memperketat keamanan bagi atlet dan ofisial Korea Utara yang akan mengikuti Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan, pada 9-25 Februari. Kepala Badan Kepolisian Korea Selatan Lee Cheol-seong, menyatakan pasukan gerak cepat akan mulai bertugas pada 25 Januari di sejumlah lokasi utama jelang kunjungan delegasi Korea Utara.
"Jumlah delegasi Korea Utara yang datang akan kami ketahui pada pekan depan. Tapi, kami akan tetap meningkatkan keamanan bagi para delegasi Korea Utara," kata Lee seperti dikutip Kantor Berita Yonhap, Senin (15/1).
Kedua negara di semenanjung Korea itu telah menggelar serangkaian pertemuan terkait jumlah atlet, ofisial, para pendukung, dan seniman serta jadwal kehadiran mereka dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 di PyeongChang. Pada Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan, Korea Utara mengirimkan 704 perwakilan mereka termasuk atlet, para penonton, dan wartawan.Sementara pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, negara komunis itu mengirimkan 273 atlet.
Pembahasan terkait keikutsertaan Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 juga dibahas di Kantor Pusat Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne, Swiss. Ketua Komite Olimpiade dan Olahraga Korea Selatan (KSOC) Lee Kee-heung akan meminta ofisial Korea Utara bagi pertukaran rutin bidang olahraga antara kedua negara selepas penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang.
KSOC menyebut proposal mereka terkait pertukaran rutin bidang olahraga itu merupakan upaya untuk mengembalikan rasa kekerabatan masyarakat kedua negara jelang 100 tahun kelahiran Dewan Olahraga Korea itu. Lee mengatakan akan meminta Menteri Olahraga Korea Utara Kim Il-guk untuk membuka jalur komunikasi antara dua badan olahraga Korea selain membentuk pertukaran rutin bidang olahraga.
Dua personel boygroup asal Korea Selatan Winner, yakni Lee Seung-hoon (kiri) dan Kim Jin-woo, berpartisipasi pada pawai obor untuk Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018. (Soompi)
Ikuti Whatsapp Channel Republika