Jumat 12 Nov 2010 06:40 WIB

Visa Beres, 51 Anggota Kontingen Indonesia Bisa ke Guangzhou

Rep: Ratna Puspita/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Persoalan keberangkatan 51 orang kontingen Asian Games Indonesia ke Guangzhou, Cina, yang sempat terhambat masalah kartu identitas peserta sudah rampung. Kedutaan Cina di Indonesia akhirnya menerbitkan visa bagi 51 atlet dan ofisial tersebut, Kamis (11/11).

Ketua Komisi Sport and Development Komite Olahraga Indonesia (KOI), Djoko Pramono, mengatakan, tidak ada lagi hambatan bagi atlet dan ofisial yang belum menerima kartu identitas peserta dari pihak penyelenggara di Guangzhou untuk bertolak ke 'Negeri Tirai Bambu' tersebut. "Visanya sudah keluar. Sekarang tidak ada masalah lagi dan mereka semua bisa berangkat," kata dia, Kamis.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 51 anggota kontingen asal Indonesia belum mendapat kartu identitas peserta dari pihak penyelenggara. Ketiadaan kartu peserta itu pun menghambat keberangkatan mereka ke Guangzhou. Sebab, kartu identitas tersebut berfungsi juga sebagai izin masuk ke Cina.

Sejak mengetahui masalah tersebut, pekan lalu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) langsung berkordinasi dengan pihak penyelenggara yang menyatakan kartu identitas peserta sudah tersedia di Cina. Selain itu, Indonesia juga langsung mengurus visa melalui Kedutaan Cina di Jakarta agar atlet dan ofisial tersebut dapat berangkat ke Negeri Tirai Bambu.

"Kami sudah lakukan penjadwalkan ulang. Mereka yang seharusnya sudah berada di Guangzhou, yang seharusnya berangkat kemarin (Rabu) dan hari ini (Kamis) akan diberangkatkan bersama rombongan besok (hari ini)," kata Djoko. Rombongan akan bertolak ke Guangzhou pada pukul 08.45 WIB melalui bandar udara Soekarno-Hatta.

Atlet-atlet yang belum menerima kartu identitas dan sempat terhambat berangkat ke Guangzhou, seperti Oka Sulaksana di cabang layar dan Santia Tri Kusuma di balap sepeda. Oka, peraih medali emas Asian Games 1998 dan 2002, seharusnya sudah berada di Guangzhou pada 6 November lalu, sedangkan Santia yang turun di nomor track berangkat pada Senin (8/11).

Djoko yang juga Ketua Umum Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) mengakui, keterlambatan keberangkatan menggangu persiapan Oka, khususnya untuk melakukan aklamasi atau penyesuaian dengan kondisi lingkungan di Guanghzhou. "Memang jadi tidak ideal. Seharusnya satu minggu jadi hanya tiga hari. Tapi, kalau dia memiliki mental juara, maka tidak boleh terganggu oleh hal tersebut," kata dia.

Sementara untuk cabang lain akan menyusul sesuai jadwal yang sudah disusun kontingen Indonesia. Sesuai jadwal yang diperoleh, taekwondo dan tinju akan berangkat ke Guangzhou, Ahad (14/11). Panahan yang melakukan uji coba di Korea Selatan akan langsung terbang ke Cina, Senin (15/11). Gulat juga akan langsung menuju ke Cina dari Rumania, Kamis (18/11) pekan depan. Berselang satu hari, karate akan bertolak ke Cina.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement