Jumat 12 Nov 2010 06:58 WIB

Merah Putih Berkibar di Perkampungan Atlet

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Bendera Merah Putih berkibar dalam upacara di Perkampungan Atlet Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina, Kamis (11/11), pada pukul 14.15 (13.15 WIB). Ini menandai kehadiran kontingen Indonesia secara resmi untuk mengikuti pertandingan pada pesta olaraga empat tahunan yang diikuti 45 negara itu.

Upacara pengibaran bendera Merah Putih dilakukan bersamaan dengan pengibaran bendera India dan Lebanon, diikuti sekitar 50 atlet perwakilan kontingen Indonesia.

Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum KONI-KOI Pusat Rita Subowo dan wakil komandan satuan tugas Asian Games, Aslizar Tanjung.

Dalam upacara yang berlangsung singkat dan sederhana itu, kontingen Indonesia mengenakan pakaian training merah putih dan topi merah. Saat upacara berlangsung matahari bersinar terang sehingga membuat cuaca sangat panas menyengat.

Namun para atlet dan ofisial Indonesia tidak beringsut sedikit pun dan terus mengikuti upacara itu dengan khidmat.

Seusai upacara, Rita Subowo menginformasikan bahwa tuan rumah Cina membangun komplek Perkampungan Atlet tersebut dengan dana sekitar Rp 16 triliun dan terdiri atas 50 blok yang masing-masing bertingkat 13, berdiri kokoh, dan tertata rapi di perkampungan atlet tersebut.

"Saya kebetulan mengikuti persiapan Asian Games ini dan beberapa kali diundang Komite Olimpiade Asia untuk meninjau ke sini. Sekarang komplek apartemen ini semuanya sudah terjual dengan nilai Rp 32 triliun atau dua kali lipat," kata Rita.

Menurut Rita, kondisi tersebut menunjukkan bahwa olah raga telah menjadi industri. Ia menyatakan terkesan dengan tuan rumah Cina yang telah mempersiapkan pesta olahraga empat tahunan ini dengan sangat baik.

Satu hari menjelang upacara Pembukaan Asian Games 2010 yang digelar Jumat (12/11), penjagaan ketat diberlakukan di perkampungan atlet dan pusat media.

Para tamu diperiksa secara saksama, termasuk seluruh barang bawaan mereka. Panitia mengerahkan polisi dan sukarelawan untuk melaksanakan penjagaan di berbagai sudut kota, perkampungan atlet, perkampungan media dan teknisi, serta di tempat-tempat pertandingan.

Jalan-jalan di seputar perkampungan atlet ditutup dan hanya boleh dilalui bus dan mobil yang melayani panitia, ofisial, dan atlet.

Sementara itu, Kamis siang juga dilakukan pertemuan anggota Komite Olimpiade Asia di Guangzhou. Rita Subowo yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan OCA mendorong lebih banyak lagi pembina-pembina olah raga dari Asia untuk menjadi anggota IOC.

Hal ini disebabkan jumlah anggota IOC dari Asia masih kalah banyak dibandingkan dari Eropa. Padahal, kata Rita, dari segi jumlah penduduk dan wilayah, Asia jauh lebih luas dan penduduknya juga lebih banyak."Karena itulah OCA mendorong generasi muda Asia untuk aktif menjadi ketua cabang-cabang olah raga, federasi cabang olah raga di Asia, maupun di dunia," jelasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement