Ahad 14 Nov 2010 00:27 WIB
Asian Games 2010

China Raih Medali Emas Pertama

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--China meraih medali emas pertama Asian Games Sabtu (13/11) siang, bebarapa jam setelah acara itu dibuka dengan secara spektakuler di Guangzhou. Yuan Xiaochao mendapat kehormatkan atas medali emas pertama itu, ketika ia mempertahankan gelar di nomor Changquan putera pada cabang wushu, setelah mengalahkan atlet Jepangn Daisuke Ichikizaki, yang berhak atas medali perak dan Ehsan Peyghambari dari Iran meraih medali perunggu.

Medali emas itu merupakan yang pertama diserahkan, dari 476 medali emas yang akan dibagian kepada para pemenang dalam kompetisi selama dua minggu ini. Pertandingan olah raga megah itu menunjukkan ambisi negara Asia, dengan hadirnya 10.000 atlet dari 45 negara dan kawasan yang akan bertanding dalam 42 cabang.

Pertandingan akan berlangsung hingga 27 November dan tuan rumah China difavoritkan tampil sebagai juara umum sedangkan Korea Selatan dan Jepang bertarung merebutkan tempat kedua. Sebanyak 28 medali emas direbutkan pada hari pertama, enam di antaranya berada di kolam renang, sementara China akan melakukan debut mereka di cabang kriket.

Runner-up Olimpiade di nimor 200m gaya kupu-kupu puteri, Jiao Liuyang, difavoritkan berjaya di nomor 100m gaya kupu-kupu dan penantang terkuatnya berasal dari timnya sendiri, Guo Fan. Pertandingan puteri juga akan mengetengahkan nomor 200m gaya bebas, 50m gaya dada dan 4x100m gaya ganti.

Di nomor putera, terjadi persaingan di nomor 200m gaya kupu-kupu dan 400m gaya ganti perorangan. Pelatih kepala tim China, Yao Zhengjie, mersa yakin 44 anggota tim olah raga airnya akan menunjukkan kepiawaian mereka dan berjaya di kolam renang.

"Kami semua yakin dan merasa percaya diri akan meraih medali emas lebih banyak dari Jepang kendati tim renang Jepang amat kuat. Kami harus gunakan kesempatan kami sebagai tuan rumah untuk lebih memperkuat mental kami," katanya.

China juga favorit kuat di cabang angka besi dan medali emas dibagikan kepada altet putera dan puteri. Juara dunia Wu Jingbiao adalah atlet yang harus dikalahkan di kelas 56kg dan saingan utamanya adalah atlet dari Korea Utara, juara dunia 2007, Cha Kum-Chol.

Atlet Thailand Pramsiri Bunphitak akan mencoba mematahkan dominasi China di nomor 48 kilogram puteri, tetapi juara dunia 2009 Wang Mingjuan yang difavoritkan sebagai juara. Enam gelar akan ditentukan di cabang menembak dan China serta India diharapkan akan mendominasi sedangkan juara dunia 2006 Guo Shuang dari China kelihatannya akan mempertahankan gelar di nomor 500 meter 500m time trial sepeda.

China kelihatannya akan menikmati kemenangan mereka di nomor tim senam putera tetapi Jepang tidak akan tinggal diam di nomor triatlon puteri. Jepang juga merupakan kekuatan besar di cabang judo tetapi nasib mereka tidak dapat dijamin di Asian Games kendati 10 medali emas disabet mereka dalam kejuaraan dunia dua bulan lalu.

"Pada dasarnya kami ingin menyabet medali emas di semua nomor, tetapi judoka Asia amat kuat," kata pelatih kepada tim putera Shinichi Shinohara.

Empat medali emas judo akan direbutkan Sabtu - +100kg putera dan +78kg serta di bagian puteri kelas di atas 78kg adan -78kg. Kriket merupakan debut internasional pertama di China dan puteri China akan bertemu dengan Malaysia pada pertandingan pembuka di stadion kriket baru berkapasitas penonton 12.000 tempat duduk.

Semua tiket untuk pertandingan puteri ini sudah terjual habis dan kelihatannya akan dibuktikan bahawa International Cricket Council di China akan menjadi salah satu pasar baru bagi olahraga di China.

Pertandingan putera menyusul pada 21 November dan semua pertandingan dimainkan dalam formal Twenty20. Permainan Asian Games dimulai setelah dilakukan acara pembukaan dengan tema air pada Jumat petang hingga malam, yang menunjukkan acara itu sudah ditata sejak lama, termasuk pengamanan luar biasa, dan disaksikan PM China Wen Jiabao.

"China merasa menjadi tuan rumah olahraga dunia ini amat penting dan segala sesuatunya sudah

disiapkan sejak lama dengan ukuran dan tingkat partisipasi begitu banyak negara," demikian laporan kantor berita Xinhua.

sumber : Ant/AFP/ Xinhua
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement