REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU--Pecatur putra Indonesia, Susanto Megaranto, gagal merebut medali Asian Games Ke-16 setelah pada pertandingan partai terakhir dikalahkan unggulan pertama dari Vietnam, Liem Quang Le, di Guangzhou, China, Selasa. Menurut Tim Manajer Tim Catur Indonesia, Kristianus Liem, Susanto yang memainkan bidak putih tampil dengan pembukaan Sicilia. Pembukaan ini dipilih karena Susanto memerlukan varian tajam, untuk memenangkan pertandingan.
"Di awal pertandingan Susanto tampil sangat bagus. Hingga pada pertengahan dia dapat memaksa lawan bertahan dengan posisi raja di tengah. Di saat langkah ke-20 Susanto harus mengorbankan satu kudanya untuk membongkar pertahanan lawan, namun pilihan yang diambil salah sehingga akhirnya kalah," tutur Kris.
Ia menjelaskan, saat mengorbankan kudanya ada dua pilihan yang dihadapi, yakni melangkah ke F-5 atau F-6.
Susanto, kata Kristianus, memilih langkah F-6 dengan mengambil satu pion lawan agar pertahanan lawan terbuka. Namun, ternyata lawan mampu berkelit dan perlahan-lahan menyusun serangan balik sehingga keadaan berbalik dan lawan yang menekannya sampai akhirnya Susanto kalah pada langkah ke-50an. "Harus kami akui lawan memang sangat bagus dan cermat. Kekalahan ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua. Kami akan berlatih lebih keras dan lebih akurat lagi agar di kemudian hari dapat memperoleh prestasi yang lebih baik," tutur Kristianus.
Pada partai kesembilan tersebut Susanto harus menang agar mendapatkan medali perak. Kalau kalah Susanto tidak mendapatkan medali apa pun. Ternyata Susanto kalah dan harus puas di urutan ketujuh tanpa medali apa pun. Pertandingan sembilan babak nomor perorangan putra ini diikuti 23 peserta.
Secara keseluruhan Susanto membukukan enam kali kemenangan dan tiga kali kalah. Medali emas nomor ini menjadi milik Rustam Kasimdzhanov dari Uzbekistan yang membukukan enam kali menang dan tiga kali seri.
Medali perak direbut Liem Quang Le yang membukukan tujuh kali menang, sekali seri, sekali kalah.
Sedangkan medali perunggu direbut pecatur tuan rumah Xiangzhi Bu, yang membukukan enam kali kemenangan, sekali seri, dua kali kalah. Pada bagian putri pecatur Indonesia, Irine Kharisma Sukandar, harus puas di urutan ke-12 setelah mencatat 4 kali menang, dua kali kalah, tiga kali seri.
Pecatur tuan rumah Yifan Hou mempersembahkan medali emas bagi negaranya. Yifan mencatat delapan kali menang dan sekali seri. Medali perak menjadi milik pecatur China lainnya, Xue Zhao, yang mencatat tujuh kali menang, sekali seri, sekali kalah. Medali perunggu diraih pecatur India, Harika Dronavalli, yang meraih lima kali kemenangan, tiga kali seri dan sekali kalah.
sumber : ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement