Kamis 18 Nov 2010 08:39 WIB
Hingga Hari Kelima Indonesia Belum Dulang Emas

Menegpora Minta Atlet Jangan 'Patah Arang'

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU--Menteri Negara Pemuda dan Olah raga A(Menegpora) Andi Mallarangeng meminta atlet Indonesia tidak 'patah arang' dan tetap semangat. Pesan ini disampaikan Andi setelah hingga hari kelima kontingen Indonesia belum meraih medali emas.

"Jangan terbebani dan tidak patah arang karena kita belum meraih medali emas. Tetap tampil terbaik dan jaga semangat karena kesempatan masih ada," kata Menegpora saat mengunjungi Media Press Center Asian Games XVI/ 2010 di Guangzhou, Rabu (17/11).

Menurut Andi, kesempatan bagi Indonesia untuk mendulang medali emas masih ada dan sangat terbuka. Ia meminta atlet dan ofisial untuk tidak terpengaruh dan tergantung pada target awal. Khusus pada atlet, Andi meminta agar tetap berjuang karena kesempatan masih mereka miliki.

"Jangan sampai karena belum peroleh emas menjadi terbebani saat tampil di semifinal atau final, karena itu justru bisa merusak penampilan. Tetap jaga semangat dan hasilkan penampilan terbaik," jelas Andi.

Pada kesempatan itu, Andi juga meminta pelatih dan ofisial menjaga psikologis dan spirit bertanding atletnya untuk tetap pada penampilan terbaiknya di setiap laga. "Boleh lepas target dari satu atlet, namun harus menjadi motivasi bagi yang lain untuk bangkit, Hal itu sudah dibuktikan dengan hadirnya medali dari atlet yang tidak ditarget medali," katanya.

Andi lantas menunjuk peraih medali perak Ivana dari wushu yang tampil lepas tanpa beban, meski sejak awal tidak ditarget medali di ajang itu."Siapapun masih ada kesempatan, Ivana, Citra, dan Irsal telah membuktikannya, kesempatan masih terbuka. Bulutangkis juga," kata Andi.

Asia Timur Dominan

Terkait kesulitan Indonesia meraih medali emas di ajang Asian Games XVI/ 2010, menurut Menegpora juga dialami kontingen lainnya dari Asia Barat, Selatan, dan Asia Tenggara. "Kita ketinggalan jauh dari prestasi atlet Asia Timur, bukan hanya Indonesia tapi juga negara lainnya di belahan Asia," kata Menegpora.

Menegpora menyebutkan Cina, Jepang, Korea yang menempati tiga besar klasemen dari kawasan Asia Timur. Berikutnya Cina Taipei dan Macao juga di kawasan sama. "Ketiga negara peraih medali terbanyak, masing-masing sudah `double digit`, peserta dari Asia Barat, Selatan, Tenggara termasuk juga pecahan Uni Soviet juga tak bisa mengimbangi," kata Andi.

Kondisi serupa juga terjadi saat bertanding di Olimpiade, di mana Cina dan Korea yang masuk persaingan. Hal itu menjadi salah satu bahan evaluasi bagi Indonesia untuk menyiapkan dan memaksimalkan strategi pembinaan atlet di masa mendatang.

Menegpora optimistis melalui rintisan pembinaan Prima dan Pratama yang digulirkan di tanah air, bisa memberikan perubahan ke depan. Salah satunya menekankan pembinaan terhadap cabang tertentu secara fokus untuk Olimpiade.

Ketika diminta tanggapannya terkait kemungkinan stagnasi bahkan degradasi prestasi olah raga Indonesia, Menegpora secara tegas membantahnya. "Nggak sama sekali, yang terjadi kebangkitan, namun dinamikanya masih di bawah permukaan, ke depan dengan strategi pembinaan yang telah kita siapkan optimistis bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi," tegasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement