Jumat 19 Nov 2010 07:20 WIB

Calo Tiket pun Beroperasi di Guangzhou

Rep: ratna puspita/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,Sebelum Asian Games, Guangzhou, digelar, pejabat Cina dengan bangga menyatakan tiket sudah terjual habis dan menjanjikan dukungan yang hangat dari penonton lokal. Namun, pernyataan tersebut dinilai hanya untuk menyenangkan publik.

Pada awal-awal even digelar, Cina sepertinya mengalami masalah mengisi stadion. Barisan kursi kosong di semi final tenis meja ketika tuan rumah menghadapi Korea dan kursi stadion yang hanya terisi setengah pada pertandingan judo dan renang membuat tanda tanya.

Tiket terjual habis, tapi banyak kursi kosong di venue-venue Asian Games ini pun membuat heran Presiden Komite Olimpiade Asia, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah. "Meski ketika semua tiket terjual habis, kami menemukan beberapa ruang di venue yang kosong," kata dia.

"Kami pun bertanya-tanya kenapa orang yang sudah menerima tiket tidak datang. Apakah ini karena faktor keamanan atau kehilangan minat atau mereka tidak suka olahraga ini," kata Sheikh Ahmad  kepada Reuters.

Isu tiket tersebut memang menjadi nila setitik pada penyelenggaraan Asian Games di Guangzhou. Sebanyak 400 ribu tiket tambahan pun dijual untuk mencegah kekosongan venue.

Tidak berhenti sampai di situ. Penyelenggara yang sudah melakukan pengamanan yang ketat pun menyisir jalan-jalan dan venue untuk menangkap orang-orang yang dicurigai memanfaatkan even ini untuk mereguk keuntungan atau calo tiket.

Calo tiket yang kerap memanfaatkan even-even besar menjadi alasan kuat mengapa tiket-tiket tersebut terjual habis, namun penonton tidak datang ke stadion. Alasan tersebut menjadi masuk akal ketika polisi setempat melansir membekuk sindikat calo tiket Asian Games dan menahan 196 orang, Kamis (18/11).

"Sejak 14 November, kami sudah membekuk sindikat tiket ilegal dan calo tiket yang melibatkan sekitar 1.300 tiket Asian Games," kata He Jing, wakil direktur biro keamanan Guangzhou.

Pemeriksaan calo tersebut bersamaan dengan inspeksi yang dilakukan pihak keamanan setempat terhadap 2,7 juta kendaraan dan lebih dari 5,3 juta penumpang pada Rabu (17/10). He Guangping, polisi senior Guangdong, mengatakan, secara total pihaknya juga menahan 1.740 orang yang dianggap menggangu keamanan, meski tidak dijelaskan pelanggaran yang dikenakan.

Otoritas di Guangzhou memang menerapkan standar keamanan yang tinggi dan tidak mengiijinkan hal kecil yang mungkin menggangu jalannya pesta olahraga Asian Games tersebut. Lebih dari 438 ribu personil disebarkan ke seluruh kota untuk memeriksa penumpang, barang dan kendaraan.

Mengenyampingkan kritik publik mengenai ketatnya pemeriksaan, pihak keamanan menyatakan, langkah-langkah tersebut harus dilakukan. "Dilaporkan tidak ada insiden besar yang terjadi selama tahap pertama penyelenggaraan Asian Games," kata wakil direktur umum Departemen Keamanan Publik Guangdong.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement