REPUBLIKA.CO.ID,GUANGZHOU--Sprinter andalan Indonesia, Suryo Agung Wibowo, gagal meraih medali emas pada final lari 100 meter putra Asian Games XVI/2010 di Stadion Utama Aoti, Guangzhou, Senin. Suryo Agung finish di urutan ke-6 dengan catatan waktu 10,37 detik. Sementara itu medali emas nomor sprint 100 meter putra diraih atlet tuan rumah China, Lao Yi yang finis tercepat dengan catatan waktu 10,24 detik.
Medali perak nomor bergengsi itu diraih oleh Yasir Alnashri (Khazakstan) 10,26 detik dan perunggu oleh Barakat Al Harthi (Oman) 10,28 detik. Catatan waktu yang diraih peraih emas Lao Yi, masih di bawah catatan rekor Asia atas nama Francis Samuel dari Qatar 9,99 yang dibukukannya di Amman Jordania 25 Juli 2007.
Sementara itu, Francis Samuel yang sebelumnya diunggulkan menyabet emas Asian Games 2010, gagal menembus final nomor bergengsi itu setelah terkena diskualifikasi pada babak semifinal. Francis mencuri start pada kesempatan pertama semifinal heat ketiga, sehingga juri menyatakan pemegang rekor asia Asia itu terkena diskualifikasi.
Sementara itu medali emas lari 100 meter putri diraih oleh Chisato Fukushima (Jepang) yang membukukan waktu 11,33 detik. Perak diraih Guzel Khubbeiba (Uzbekistan) 11,34 detik dan perunggu menjadi milik sprinter Vietnam, vi Thi Huong dengan waktu 11,43 detik. Namun catatan waktu juara sprint Asian Games XVI/2010 itu masih di bawah rekor Asia 11,79 detik atas nama Li Xuemei.
Telat Start Sementara itu, sprinter Indonesia, Suryo Agung mengakui kegagalannya bersaing untuk meraih medali 100 meter karena dirinya telat melakukan start. "Saya telat start sehingga harus mengejar ketinggalan di langkah awal. Saya tidak tahu kenapa padahal saya sudah siap dan konsentrasi penuh," kata Suryo Agung seusai lomba.
Menurut Suryo, selain telat start, sama sekali tidak ada kesalahan yang dilakukan bahkan ayunan larinya semakin maksimal , namun belum cukup untuk mengejar pelari di depannya. Namun dari grafik penampilannya, Suryo sebenarnya menanjak. Catatan waktu pada heat pertama 10,42 detik, kemudian pada semifinal 10,40 detik dan di final menanjak tajam 10,37 detik. "Bila start saya lebih bagus, pasti hasil akan beda. Mengamati ulangan gambar di layar monitor saya langsung 'hilang' di langkah awal, dan itu saya rasakan," kata Suryo Agung.
Suryo yang sebenarnya sangat optimistis untuk masuk minimal ke tiga besar itu, mengaku sudah mengeluarkan kemampuannya namun tetap gagal mencapai catatan waktu terbaiknya 10,17 detik. Suryo merupakan pemegang medali emas SEA Games 2009 Laos.
Sementara itu peraih medali emas Lao Yi menyatakan ia bisa memaksimalkan kecepatannya menjelang finis mengimbagi pelari terdepan. "Saya tidak memimpin di awal lomba, namun mulai meningkatkan kecepatan menjelang akhir lomba," kata Yao Yi seusai prosesi pengalungan medali.
sumber : ant