REPUBLIKA.CO.ID, GHUANGZHOU--Karateka Donny Darmawan meraih medali perunggu Asian Games XVI/2010 nomor kumite 60 kilogram setelah pada babak repechage mengalahkan Ulugbek Muhksimov (Uzbekistan) 5-2 di Guangdong Gymnasium Guangzhou, Kamis. Karate kelahiran Pematang Siantar 22 Februari 1984 yang sempat kalah di babak kedua dari karateka Jordania Bashar Al Najjar, tetap prima pada babak repechage mengalahkan satu per satu lawannya hingga akhirnya merakh perunggu.
"Saya kena tendang pada babak kedua dari Najjar, dia peroleh tiga angka, sulit untuk mengejar karena waktunya tinggal sedikit. Syukur dapat perunggu, ini lebih baik dibanding penampilan saya di Asian Games XV/2006 di Doha," kata Donny Darmawan seusai bertanding.
Sementara itu medali emas diraih oleh karateka Darkhan Assadilov (Khazakstan),perak diraih Bash Al Najjar (Jordania) dan Sedangkan peraih perunggu lainnya Tran Minh Duc (Vietnam).
Melihat penampilan Donny dari babak kedua maupun di repechage meyakinkan dan menang dengan angka mutlak. Sebelum memastikan perunggu Donny melewati hadangan dua tiga karateka lainnya yakni Cheung Kwan Lok (China Taipei) 4-3, Dong Ming Ming (China) 4-3 dan unggul telak dari Ulugbek Mukhsimov (Uzbekistan) 7-2.
Langkah Donny hanya terjegal Al Najjar yang memaksanya kehilangan peluang ke final. Donny sempat memegang kendali pertandingan dengan memimoim 3-2, namun sebuah tendangan ke arah kepala membuat lawannya meraih tiga angka.
"Saya kena tendangan sehingga lawan dapat tiga point, jelas sulit mengejar meski saya sudah berusaha keras dan hanya menambah angka menjadi lima point. Ini menjadi pelajaran bagi saya ke depan," kata Donny yang pada Asian Games XVI/2010 lalu belum meraih medali.
Ia mengakui, atlet Jordania itu merupakan atlet baru dan Donny belum pernah bertanding dengan karateka bernomor 070 itu. Selain itu, Najjar yang bertanding lebih awal tanpa melewati bye, lebih siap dan on fire, di lain pihak sebagai atlet baru di gelanggang internasional membuat Donny buta kekuatan lawannya. "Saya sendiri bertanding dalam kondisi sangat siap, sayang di babak kedua saya kehilangan moment. Namun saya banyak belajar dari Guangzhou ini.
Sementara itu Manajer Tim Karate Indonesia Djafar Djantang menyebutkan perjuangan Donny sudah maksimal. Bila tidak terkena tendangan pada babak kedua, kemungkinan besar Donny bisa melangkah di babak utama tanpa harus melalui repechage.
"Donny tampil baik sekali, buktinya ia mencatat point telak atas lawannya. Ia hanya kurang beruntung kaki lawan nyelonong di babak kedua meski lawannya tidak bertanding bagus. Perunggu sudah maksimal dari Donny," kata Djafar Djantang.
Emas yang diraih Donny merupakan emas ketiga dari cabang karate setelah sehari sebelumnya Kontingen Merah Putih mendulang medali perak melalui Umar Syarif pada nomor kumite 84 kilogram dan perunggu Faizal Zaenuddin dari nomor kata perorangan.