REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Erik Spoelstra menginginkan permainan yang lebih baik untuk timnya di awal game keempat playoff putaran kedua. Dia menekankan kepada seluruh pemainnya untuk tetap fokus dan konsentrasi selama pertandingan.
Komitmen para pemain untuk mengikuti kata-kata pelatih serta fokus pada defens dan offense telah terbukti dengan memetik kemenangan 88-65 atas Chicago Bulls, di United Center, Selasa (14/5). Bahkan, LeBron James tidak memberikan ruang untuk bernapas bagi Bulls dan mendominasi permainan serta memimpin perolehan 3-1 untuk semifinal wilayah timur.
Bulls memiliki akurasi tembakan sebesar 25,7 persen, sedangkan Heat mencetak 48,5 persen. Bulls tidak pernah mencetak sedikit poin dan akurasi tembakan yang rendah sepanjang sejarah playoff.
Ini merupakan rekor kekalahan terburuk baru bagi Bulls sejak kekalahan terburuk pada 1990 silam. Bulls saat itu mencetak 31,1 persen pada game ke tujuh di babak final wilayah timur.
Selain itu, sebelumnya Bulls tidak pernah mencetak skor 65 sepanjang sejarah playoff. Poin terendah diperoleh Bulls pada playoff putaran kedua musim 2007 lalu melawan Pistons dengan skor 69.
Kekalahan telak atas Heat menjadi penampilan terburuk tim asuhan Tom Thibodeau tersebut. Bulls juga telah kehilangan dua kali home game di playoff putaran kedua musim ini.
"Kami harus meningkatkan intensitas defens yang lebih besar lagi,'' kata Thibodeau seperti dilansir dalam laman AP. ''Kami harus lebih banyak melakukan shots serta rebound."