REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tim Nasional Bola Basket Indonesia siap memberikan perlawanan terbaik saat menjamu tim papan atas dunia Turki pada ajang Islamic Solidarity Games III di Palembang Sport Convention Center, Rabu (18/9).
Meski Turki, yang tercatat sebagai juara dunia di bawah usia 18 tahun (Under-18), diakui lebih unggul secara kualitas, Tim Basket Indonesia ogah jadi bulan-bulanan mereka.
"Turki memang di atas kita tapi bukan berarti anak-anak tidak memiliki mental untuk menang, apalagi pertandingan digelar di negara sendiri," ujar Pelatih Timnas Bola Basket Putra, Tjetjep Firmansyah di Palembang, Selasa (17/9).
Untuk membendung Turki yang tercatat sebagai peraih emas ajang Euro Basket 2011 dengan menaklukan Spanyol ini, Tjetjep menginstruksikan anak asuhnya untuk mengerahkan seluruh kemampuan dalam mencetak poin, menghadang lawan, dan teknik lainnya.
Menurutnya, permainan Turki memiliki kemiripan dengan Thailand yang banyak mengandalkan kecepatan dan "drive" ke dalam. Sehingga, para pemain harus mampu menciptakan poin atau tidak hanya terfokus pada tujuh orang pemain andalan.
"Pada pertandingan melawan Arab Saudi, Dhyaksa Andakara menjadi pencetak skor tertinggi dengan 16 poin, kemudian Cristian Ronaldo dengan 14 poin. Sementara Xaverius Prawiro, Bonanza Siregar dan Respati Ragil sama-sama menyumbangkan 9 poin dan 2 poin masing-masing dari Adhi dan Galank," ujarnya.
Sebelumnya, pada pertandingan perdana ISG, Minggu (15/9), Timnas Indonesia dikalahkan Palestina dengan skor akhir 66-68. Sementara, pada pertandingan kedua meraih kemenangan 20-0 atas Arab Saudi berdasarkan keputusan wasit setelah lawan memutuskan meninggalkan lapangan saat skor 59-61.
"Saya tidak pernah melihat hasil akhir tapi perjuangan anak-anak adalah yang terpenting, terlepas kemenangan itu karena aksi wo lawan," ujarnya.