REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Langkah berani langsung diambil oleh Phil Jackson di awal kepemimpinannya sebagai presiden New York Knicks. Mantan pelatih Chicago Bulls di era Michael Jordan itu memecat Mike Woodson dari kursi nahkoda Knicks.
Keputusan Jackson tentu tak lepas dari kegagalan Knicks melaju ke babak playoff musim ini. Pada musim reguler, Knicks hanya mampu finis di peringkat kesembilan dengan 37 kemenangan dan 45 kali kalah.
"Ini saatnya untuk melakukan perubahan dan membangun tim untuk musim depan dan seterusnya," kata Jackson seperti dilansir AP.
Selama tiga musim menukangi Knicks, Woodson sejatinya telah mencatatkan prestasi yang cukup baik. Pada musim perdana, ia mengantarkan Knicks melaju ke babak playoff untuk pertama kalinya dalam 19 tahun.
Pada Maret 2014, ia menjadi pelatih ketujuh Knicks yang mampu membukukan 100 kemenangan. Secara keseluruhan, Woodson mencatatkan 109 kemenangan dan 79 kali kalah bersama Knicks.
Jackson mengatakan pemecatan Woodson merupakan keputusan yang berat. Ia mengakui Woodson telah melakukan banyak pekerjaan yang bagus di Madison Square Garden.
"Saya mempunyai respek yang sangat besar kepada Woodson dan jajaran stafnya. Kami sangat berterima kasih atas segala yang telah dia berikan untuk tim," papar Jackson.
Sejumlah nama mencuat sebagai kandidat suksesor Woodson. Nama Steve Kerr disebut-sebut sebagai kandidat terkuat berkat kedekatannya dengan Jackson.
"Saya tahu nama saya disebut-sebut. Kita lihat saja apa yang terjadi dalam waktu dekat," ujar mantan pemain kelahiran Lebanon ini.
Kerr merupakan anak asuh Jackson ketika menukangi Chicago Bulls. Selepas pensiun, Kerr sempat masuk ke wilayah manajerial sebagai general manager Phoenix Suns. Ia mengaku sangat tertarik untuk mencoba peruntungan sebagai pelatih.