REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO – Bos klub NBA Clippers akhirnya harus menerima hukuman. Ulah rasis yang dilakukan Donald Strerling membuatnya dijatuhi dua hukuman sekaligus.
Sterling dilarang mengikuti perhelatan NBA selama masa hidupnya, baik menghadiri game atau praktik NBS, serta tidak diizinkan menggunakan fasilitas tim. Selain itu, Sterling pun diwajibkan membayar denda sebesar USD 2,5 juta.
Denda uang ini nantinya akan disumbangkan untuk pergerakan antidiskriminasi dan upaya toleransi. Bukan hanya menajtuhi hukuman, komisioner NBA berniat agar Sterling menjual Clipper dan turun dari singgasana secepatnya.
“Saya sepenuhnya berharap untuk mendapatkan dukungan yang saya butuhkan dari pemilik NBA lainnya untuk menyingkirkannya," ujar Adam Silver sperti dilansir laman resmi TMZ (29/4). Silver juga sepenuhnya berharap agar mendapatkan dukungan dari seluruh pemilik NBA lain untuk bisa menyingkirkan Clippers.
Keinginan untuk menggulingkan Sterling karena ulah rasisnya ini bukan hanya terucap dari Adam Silver. Dilansir surat kabar Reuters, Kamis (30/4), beberapa tokoh dari olahraga dan bisnis menunjukan minat untuk membeli Los Angeles Clippers.
Sehari setelah Sterling dilarang hidup dalam perhelatan bola basket NBA, 29 pemilik tim, termasuk ketua dewan pemerintahan akan ikut dalam jual beli ini. Dengan demikian, suara mereka akan mencapai tiga perempat suara mayoritas. Artinya mereka akan mampu mengusir Sterling sepenuhnya.
Jika sampai ini terjadi, maka langkah ini merupakan sejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya selama perhelatan NBA berlangsung.
Komite keuangan penasehat dewan menjadwalkan pertemuan para petinggi ini, pada kamis (1/5). Guna meninjau lagkah selanjutnya memaksa penjualan Clippers.
Nilai dari LA Clippes sendiri sat ini telah meningkat tajam. Sterling membeli Clippers pada tahun 1983 sebesar USD 13 juta saat berbasis di Sandiego. Para ahli telah memperkirakan jika nilai Clippers yang pindah ke Los Angeles pada tahun 1984 bisa mencapai USD 800 juta.