REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Donald Sterling harus membayar sangat mahal aksi rasis yang ia perbuat. Setelah mendapat sejumlah sanksi, pemilik tim basket NBA Los Angeles Clippers itu berpotensi kehilangan sahamnya di klub.
Kabar tak sedap itu hinggap di kubu Sterling setelah NBA mengumumkan pembekuan status Andy Roeser. Presiden Clippers sekaligus orang kepercayaan Sterling itu dilucuti kewenangannya dalam tim.
"Status Roeser akan membuka kesempatan bagi CEO baru untuk memulai stabilisasi tim di tengah kondisi sulit ini," demikian pernyataan resmi NBA seperti dilansir Sports Illustrated.
Dengan menempatkan seorang CEO baru, NBA berencana akan melakukan penjualan paksa terhadap saham mayoritas Sterling di Clippers.
Komisioner NBA, Adam Silver, sebelumnya menjatuhkan denda 2,5 juta dolar AS kepada Sterliing. Selain itu, Sterling juga dilarang menghadiri laga NBA dan setiap kegiatan Clippers seumur hidup.
Keputusan Silver tersebut diambil setelah menginvestigasi rekaman suara bernada rasis yang muncul ke publik pekan lalu. Silver menyimpulkan suara pria yang melarang teman wanitanya untuk mengajak warga Afro-Amerika ke pertandingan NBA adalah milik Sterling.
NBA menilai aksi pria yang telah memiliki Clippers sejak 33 tahun lalu itu tak bisa ditoleransi. Pelatih Clippers, Doc Rivers, berharap gejolak yang menimpa timnya cepat berakhir.
Ia mengungkapkan seluruh staf dan pegawai Clippers sangat terguncang dengan keadaan ini.
"Saya melihat orang-orang di bagian tiket dan marketing duduk sambil menangis. Saya merasa sangat sedih melihat itu," ujarnya.
Sejumlah nama besar masuk nominasi sebagai calon pembeli dan pemilik baru Clippers. Nama yang banyak disebut-sebut adalah presenter kenamaan Oprah Winfrey dan orang terkaya kelima dunia versi Forbes, Larry Ellison.
Taipan entertainmen AS, David Geffen, juga telah mengungkapkan ketertarikan untuk membeli Clippers yang diperkirakan bernilai di atas 1 miliar dolar AS.