REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan melawan tuan rumah Singapore Slingers menjadi laga perdana klub Laskar Dreya South Sumatra, baik sebagai tim maupun di ajang ASEAN Basketbal League (ABL).
Dalam pertandingan yang dihelat di OCBC Arena Siangpore, Ahad (20/7) petang, Laskar Dreya South Sumatra harus mengakui keunggulan tim tuan rumah dengan skor 62-46.
Ridi Djajakusuma selaku Chief Operating Officer ABL mengatakan, pertandingan tadi akan menjadi pelajaran berharga bagi tim pendatang baru di ABL musim ke-5 ini.
"Ini adalah pengalaman pertama Laskar bermain di tingkat regional, dari kekalahan ini Laskar akan belajar banyak," ujar Ridi saat dihubungi wartawan, Ahad (20/7).
Tidak hanya soal permainan, sebagai tim, Laskar Dreya South Sumatra juga belajar bagaimana menyajikan pertandingan bola basket secara keseluruhan.
Pihak manajemen OCBC Arena Singapore, kata Ridi, tahu betul cara memanjakan penonton yang datang menyaksikan pertandingan.
"Mereka juga mengundang anak-anak sekolah untuk menyaksikan langsung dan memberikan dukungan bagi tim tuan rumah," katanya.
Dodi Reza Alex Nurdin, owner dari Laskar Dreya South Sumatra, juga mengapresiasi persiapan serta pelaksanaan laga perdana bagi timnya.
"SDM-nya hebat dan profesional. Mereka sangat rapih dan detil. Kita harus banyak belajar dari mereka," ujar Dodi.
Ridi dan Dodi sepakat, pola pengelolaan serta manajemen OCBC Arena Singapore dapat diadopsi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Indonesia harus punya seperti ini, di mana ada satu kompleks yang punya beberapa gedung untuk banyak cabang," kata Ridi. "Sumsel punya seperti ini dan sudah harus dipersiapkan untuk Asian Games 2018," tambahnya.