REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Los Angeles Clippers memasuki sebuah era baru. Tim NBA yang bermarkas di Staples Center itu resmi berpisah dari pemilik lamanya yang kontroversial, Donald Sterling.
Tengah pekan ini, pengadilan Amerika Serikat meloloskan pembelian Clippers oleh Steve Ballmer. Mantan CEO Microsoft itu menebus Clippers senilai dua miliar dolar AS.
"Ini sangat menyenangkan karena saya adalah seorang penggilan basket," kata Ballmer seperti dilansir ESPN.
Pembelian Clippers seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi Ballmer. Meski berlimpah uang, pengusaha usia 58 tahun itu selalu gagal mengakuisisi tim NBA di masa lalu. Paling anyar adalah kegagalannya mengambil alih Sacramento Kings tahun lalu.
Nilai pembelian Clippers senilai dua miliar dolar AS tergolong fantastis. Angka ini hampir empat kali lipat dari nilai penjualan Milwaukee Bucks senilai 550 juta dolar AS awal tahun ini.
"Berdasarkan pengalaman saya di bidang teknologi (bersama Microsoft), ini adalah pembelian yang masuk akal. Ada banyak peluang nyata yang bisa didapatkan," ungkap Ballmer.
Ketika berupaya mengambil alih Kings, Ballmer berwacana memindahkan markas tim itu dari Sacramento ke Seattle. Sejumlah kalangan berspekulasi Ballmer akan memindahkan Clippers ke Seattle.
"Clippers lebih bernilai di Los Angeles. Ini adalah kota dan pasar yang fenomenal," tampiknya.
Pelatih Clippers, Doc Rivers, menyambut baik akuisisi Ballmer yang mengakhiri gonjang-ganjing kepemilikan di Staples Center.
Rivers melabeli hari peresmian akuisisi Ballmer sebagai era baru yang luar biasa dalam sejarah Clippers. "Saya tak sabar bekerja bersama Steve untuk membangun organisasi dengan kualitas wahid di kompetisi ini," ujar Rivers.