REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- ASEAN Basketball League (ABL) menyatakan rasa bela sungkawa atas kepergian pelatih Saigon Heat, Jason Rabedeaux. Pelatih asal Amerika Serikat yang telah bersama klub asal kota Saigon, Vietnam selama tiga tahun terakhir itu tutup usia pada pekan lalu.
"Kami kehilangan salah seorang keluarga di ABL. Dia adalah teman kami. Dia terbukti berhasil membuat bola basket di Vietnam berkembang selama tiga tahun terakhir," ujar Chief Operating Officer ASEAN Basketball League (ABL) Ridi Djajakusuma dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9).
Ridi berpendapat, selain Connor Nguyen --salah seorang pemilik Saigon Heat--, pelatih yang akrab disapa coach Rabe tersebut juga merupakan figur penting dalam pengembangan olahraga bola basket di Vietnam. Khususnya hingga tahun ketiganya bersama Saigon Heat di ABL.
"Hal tersebut terbukti sampai dengan kemenangan yang diraih oleh anak asuhnya pada malam ini di Batam," ujarnya.
Ridi berharap totalitas Rabe dapat diteruskan oleh anak asuhnya di Saigon Heat.
"Pasca-kepergian coach Rabe, saya berharap anak asuhnya di Saigon Heat dapat meneruskan perjuangannya, berjaya di ABL dan mampu meraih prestasi terbaik bagi Vietnam di kancah internasional," Ridi menambahkan.
Pada kesempatan tersebut Ridi juga menaruh harapan yang besar pada pengganti coach Rabe, Anthony Garbelotto, agar bisa melanjutkan perjuangan Saigon Heat di ABL.
"Keduanya sudah cukup lama mengurus tim ini. Jadi saya yakin dia mampu melanjutkan tongkat estafet dari coach Rabe," harapnya.
Sebelum laga antara tuan rumah Laskar Dreya South Sumatra melawan Saigon Heat di Batam, Jumat (27/9) malam, digelar hening cipta sejenak guna memberikan penghormatan pada Rabedeaux. Dalam pertandingan itu Saigon Heat berhasil menang 89-70.
Dalam sebuah video garapan ABL yang terpampang di situs berbagi video YouTube, Rabedeaux sempat menyatakan antusiasmenya melatih di Vietnam.
Bekerja di tim bola basket yang berisikan ofisial serta para pemain beragam negara, menjadi hal yang menarik baginya dalam mengembangkan bola basket di negara yang juga dijuluki ladang seribu ranjau tersebut.