REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim bertabur bintang Pelita Jaya Energi Mega Persada menunjukkan alasan mereka dijagokan menjadi salah satu kandidat juara kompetisi NBL Indonesia musim 2014/2015. Sempat tertinggal saat halftime, Pelita Jaya membalikkan keadaan dengan membungkam Stadium 93-77 pada Seri I NBL Indonesia yang berlangsung di Hal Basket Senayan, Rabu (3/12).
Pertandingan dengan skor tinggi ini dibuka dengan jual beli tembakan tiga angka. Stadium yang sukses menjaringkan lima tembakan tiga angka unggul tipis 25-24 pada kuarter pertama.
Keadaan tak banyak berubah bagi Pelita pada kuarter kedua. Pelita masih kesulitan menutup para pemain Stadium yang mengandalkan eksekusi tembakan jarak jauh sehingga tertinggal 36-41.
Awal kuarter ketiga menjadi momentum kebangkitan Kelly Purwanto dkk. Tampil lebih tenang dalam eksekusi di bawah ring, Pelita langsung membalikkan keadaan saat kuarter ketiga baru berjalan dua menit. Pelita menutup perempat ketiga ini dengan skor 64-56. Dominasi Pelita berlanjut hingga laga berakhir.
Lima pemain Pelita mencetak dobel digit yakni Adhi Prasetyo Putra (18), Faisal J Achmad (14), Hendru Ramli (13), Ponsianus Nyoman (13), dan Andy Batam (12). Dari Stadium, Wijaya Saputra mengemas poin tertinggi (19), disusul Merio Ferdiansyah (13) dan Ruslan (11).
Pelatih Pelita AF Rinaldo mengatakan timnya terlalu lama menyesuaikan diri terhadap permainan Stadium. "Mereka bermain banyak passing dan cutting, menyerang ring, tapi kemudian mengoper bola kembali keluar untuk dieksekusi. Pemain kita terlambat menutup. Sebaliknya saat kami offense, finishing anak-anak terburu-buru," ujar Inal, sapaannya.
Ia mengaku hanya menyentuh ego para pemainnya yang berstatus bintang di pentas bola basket Tanah Air saat jeda paruh babak. Inal mengatakan, seharusnya para pemainnya bermain lebih tenang dengan kemampuan dan jam terbang yang lebih baik.
"Selain itu saya melakukan penyesuaian di defense untuk menutup lebih keluar. Di offense kami fokus memanfaatkan keunggulan di bawah ring untuk mencetak angka. Saya juga menurunkan dobel point guard untuk menyusahkan mereka. Sedikitnya turn over menjadi kunci lain keberhasilan kami," urai Inal.
Ia mengaku senang timnya mendapatkan perlawanan ketat di gim pembuka musim. Menurut mantan pelatih Garuda Kukar Bandung ini, intensitas gim seperti ini bagus untuk perkembangan timnya.
Pada gim sebelumnya, Satya Wacana ACA LBC Salatiga mengalahkan JNE BSC Bandung Utama 71-55. Garuda Kukar Bandung mengatasi perlawanan sengit Pacific Caesar 65-56, dan Aspac unggul jauh 69-32 atas Bima Sakti Nikko Steel 69-32.