REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tim kuda hitam Satya Wacana ACA LBC Salatiga mengawali kompetisi bsket Speedy NBL Indonesia Seri II di Bandung dengan gemilang. Tim polesan Efri Meldi ini memetik kemenangan tipis 72-69 atas tim langganan lolos playoff Bimasakti Nikko Steel Malang, dalam laga pembuka di GOR C-Tra Arena, Bandung, Rabu (10/12).
Pada Seri I yang berlangsung di Jakarta 3-7 Desember lalu, Satya Wacana juga berhasil memetik hasil positif pada laga perdana mereka. Saat itu, JNE BSC Bandung Utama yang menjadi korbannya.
Menghadapi Bimasakti pada laga jam pertama, Satya Wacana langsung tancap gas sejak tip-off. Menurunkan komposisi starter terbaiknya yang diisi Budi Sucipto, Respati Ragil Pamungkas, Yo Sua, Firman Dwi Nugroho, dan Luthfianes Gunawan, Satya Wacana mendominasi penuh kuarter ini dengan keunggulan 10 poin, 22-12.
Tak mau semakin tertinggal jauh, Bimasakti mencoba bangkit pada kuarter kedua. Bimasakti mulai mengejar, lewat penampilan apik Barra Sugianto. Enam poin dibukukan power forward berpostur 185 sentimeter tersebut hanya di kuarter ini. Ditambah sumbangan empat poin dari Denny Sartika dan para pemain lainnya yang mulai memberi kontribusi, Bimasakti berhasil memangkas ketertinggalan hingga terpaut lima angka, 33-38.
Laga berlangsung makin sengit menginjak kuarter ketiga. Bimasakti mulai mampu mengimbangi permainan Satya Wacana. Kedua tim pun saling berbalas poin pada kuarter ini. Bimasakti mengemas tambahan 18 poin, sedangkan Satya Wacana mencetak 19 poin pada kuarter ini.
Drama menegangkan terjadi pada detik-detik akhir kuarter keempat. Setelah saling kejar-mengejar angka, Bimasakti akhirnya berhasil memangkas selisih hingga hanya terpaut 2 poin. Menyusul dua kali free throw M. Alan As’adi ketika laga tersisa 45 detik. Skor pun terpaut tipis, 65-67. Satya Wacana berhasil memperlebar jarak menjadi empat poin juga lewat dua kali free throw Budi Sucipto sembilan detik kemudian. Jump shot As’adi kembali memangkas selisih menjadi dua poin.
Sacrifice foul dilakukan Bimasakti untuk menghindarkan pemain lawan mengulur-ulur waktu, sekaligus mencari celah untuk menyamakan bahkan berbalik mengungguli lawan. Sayang, strategi itu belum mampu menghindarkan mereka dari kekalahan. Bimasakti pun harus menyerah kepada Satya Wacana.
Bagi Satya Wacana, ini adalah modal bagus untuk memulai Seri II Bandung. Kemenangan ini juga sedikit memangkas rekor pertemuan dengan Bimasakti di pentas NBL Indonesia. Ini adalah kemenangan keempat dari total 14 pertemuan dengan Bimasakti.
”Saya memang menekankan anak-anak agar selalu tampil maksimal untuk memetik kemenangan pada laga awal setiap serinya. Agar mental tim terangkat pada laga-laga selanjutnya,” ujar Efri.
Empat pemain Satya Wacana tampil gemilang dalam laga melawan Bimasakti dengan membukukan double digit pada statistik. Respati Ragil Pamungkas memimpin rekan-rekannya lewat donasi 21 poin. Disusul oleh Budi Sucipto dengan sumbangan 19 poin, Yo Sua 15 poin, serta big man Firman Dwi Nugroho yang berkontribusi 10 rebound.
Begitu juga dari Bimasakti, tercatat empat pemainnya memberi kontribusi double digit dalam game seru ini. M. Alan As’adi memimpin dengan 19 poin, disusul Made Indra Novrihadi dengan 13 poin, Freddy 12 poin dan Barra Sugianto 11 poin).
Pelatih Bimasakti Oei Akiat menilai absennya kapten tim Yanuar Dwi Priasmoro yang masih dalam proses pemulihan cedera siku tangan kanannya memengaruhi permainan timnya.
”Harus diakui, tanpa Yanuar, kami belum bisa maksimal. Selain mesin poin andalan, dia juga berperan sebagai leader bagi pemain kami yang rata-rata masih muda,” ungkap Akiat.