REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Dukungan suporter yang memenuhi GOR C-Tra Arena masih belum cukup bagi Garuda Kukar Bandung untuk memetik kemenangan dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia Seri II Bandung. Garuda harus mengakui keunggulan CLS Knights dengan skor tipis 59-61, Sabtu (13/12).
Skor akhir yang berselisih dua angka ini menggambarkan jalannya pertandingan secar keseluruhan. Kedua tim bergantian memimpin perolehan angka sejak tip-off untuk kemudian bermain habis-habisan di kuarter akhir.
Garuda memimpin 18-16 di kuarter pertama tapi kemudian tertinggal 25-29 saat halftime. CLS makin percaya diri di kuarter ketiga untuk melebarkan marjin keunggulan menjadi 10 poin dengan skor 51-41.
Akan tetapi Garuda yang tak mau kalah begitu saja di depan pendukungnya berjuang keras. Alhasil saat laga tersisa kurang dari lima menit lagi, tim asuhan Tjetjep Firmansyah ini berhasil menyamakan kedudukan 53-53.
Sisanya adalah suguhan perjuangan keras kedua tim yang diapresiasi penonton dengan tepukan dan teriakan. Garuda dan CLS bergantian memimpin hingga petaka datang saat waktu tersisa satu menit 19 detik. Point guard senior Garuda Wendha Wijaya harus keluar lapangan akibat fouled out.
Tanpa sang kapten Garuda tertinggal tiga poin hingga detik akhir. Upaya tembakan tiga angka menjelang buzzer berbunyi meleset. Garuda hanya bisa memperkecil skor lewat satu tembakan bebas Nicky Ramandaru yang masuk setelah ia dilanggar Dwi Haryoko bertepatan saat laga usai.
Tjetjep menilai para pemainnya masih kerap keliru mengambil keputusan dalam situasi permainan. Misalnya saat mendapat rebound atau ketika menembak. "Itulah penyebab kekalahan kami hari ini,” ujar mantan pelatih Aspac ini dalam rilis NBL.
Herman dan Dimaz Muharri memimpin perolehan poin bagi CLS dengan masing-masing menyumbang 12 poin. Rachmad Febri Utomo juga berkontribusi lewat donasi sembilan poin, delapan rebound, dan lima assist.
Sementara itu, meski gagal mengantarkan kemenangan timnya, Galank Gunawan tampil impresif lewat sumbangan 19 rebound. Christ Gideon memimpin lewat donasi 13 poin, disusul oleh Diftha Pratama dengan tambahan 11 poin, serta Wendha Wijaya yang mengemas 10 poin.