REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Point guard Pelita Jaya Energi Mega Persada, Kelly Purwanto memilih waktu yang tepat untuk mencetak angka saat timnya meladeni CLS Knights dalam pertandingan Championship Series IndiHome NBL Indonesia. Kelly menyumbang poin pada 15 detik akhir untuk membawa Pelita menang 55-54 dalam pertandingan di Hal Basket Senayan, Senin (4/5) malam.
Sepanjang pertandingan Kelly tak istimewa. Empat percobaan selama kurang dari 23 menit di lapangan tak membuahkan hasil. Ia juga membuat empat turn over. Untungnya Kelly masih bisa menyumbangkan lima assist, tiga rebound, dan dua steal.
Sinar terang Kelly hadir saat timnya tertinggal satu angka 53-54 dan waktu tersisa 22 detik lagi. Bola dikuasai CLS yang hanya butuh menghabiskan waktu untuk memastikan kemenangan.
Saat bola dioper ke point guard CLS Mario Wuysang, Kelly dengan tepat mencuri bola dan membawanya sendirian untuk melepas lay up yang membuat Pelita berbalik unggul. Steal ketiganya, diikuti poin pertamanya di gim ini berbuah kemenangan untuk Pelita.
"Tadi pelatih instruksi agar bigman lawan dikasi longgar agar bola mengarah ke mereka untuk kemudian kami foul. Tapi saya tadi kena picked sehingga bola mengarah ke Mario. Saya ambil keputusan steal dalam bola 50-50 karena tahu kebiasaan Mario menoleh ke belakang saat menerima bola," kata Kelly kepada ROL usai pertandingan.
Selain Kelly, Pelita layak berterima kasih kepada shooter Amin Prihantono. Sebab tembakan tiga angka Amin lah yang membuat selisih poin Pelita tinggal satu angka. Amin secara keseluruhan mengemas 19 angka, 15 di antaranya lewat tembakan tiga angka, yang merupakan poin tertinggi di laga ini.
Pelatih CLS Kim Dong-woon sebenarnya sudah menerapkan strategi tepat dengan menumpuk pemain di bawah ring untuk menjaga dua bigman Pelita, Ponsianus Nyoman dan Adhi Pratama. Small man CLS juga gesit menutup saat bola dioper kepada shooter Pelita.
CLS unggul 15-11 pada kuarter pertama dan masih bisa memimpin 29-28 di halftime. Rahmad Febri Utimo dkk kedodoran di kuartr ketiga dan tertinggal 38-45. Namun strategi full court press yang dimainkan CLS berhasil menutup defisit angka dan bahkan berbalik unggul.
CLS harus membayar mahal kelengahan di menit akhir saat kebobolan tembakan tiga poin Amin dan kemudian steal Kelly.
Febri menyumbang 15 angka, tertinggi di CLS, disusul Sandy Febiansyakh dengan 10 poin.
CLS masih bisa menjaga asa untuk bertahan di Championship Series NBL asalkan mampu mengalahkan Hangtuah pada gim selanjutnya, Selasa (5/5). Sebab NBL manggunakan sistem eliminasi ganda di seri ini. Bila menang, CLS akan berhadapan kembali dengan Pelita untuk bertarung memperebutkan tiket final.