Ahad 10 May 2015 23:50 WIB

Ini Kunci Kemenangan Satria Muda

Rep: C80/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pemain Satria Muda Britama (biru) saling menghalangi dengan pemain Pelita Jaya.
Foto: NBL Indonesia
Pemain Satria Muda Britama (biru) saling menghalangi dengan pemain Pelita Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Britama akhirnya menjuarai NBL Indonesia 2015, setelah mengalahkan Pelita Jaya Jakarta, di Hall Basket, Senayan, Ahad (10/5). Hardianus dan kawan-kawan mampu menang tiga dari empat quarter dengan skor akhir 62-54.

Pelatih Satria Muda Cokorda Raka atau akrab disapa Wiwin mengungkapkan kunci kemenangan timnya adalah dalam permainan bertahan. Karena, kata dia, Pelita Jaya bermain dengan power.

Bagi dia hasil ini membuktikan kerja keras anak asuhnya. Apalagi banyak yang meragukan timnya dapat menjuarai NBL musim ini. ''Banyak yang underestimate dan kuncinya adalah kerja sama tim,'' kata Coach Wiwin saat dijumpai Republika usai pertandingan, Ahad (10/5).

Sementara pemain Satria Muda Sebayang Erik mengaku puas dengan hasil ini, pasalnya, dia mengatakan sudah 12 tahun menjalani profesi sebagai pebasket profesional, namun tidak pernah menjuarai NBL.

Tapi, yang lebih berkesan buat Erik adalah dia memenangkan pertandingan final melawan tim yang telah membesarkannya. Erik menuturkan kunci kemenangan timnya adalah permainan tim, sebab secara individu Pelita Jaya lebih unggul dari Satria Muda.

''Ini pertama kalinya saya juara. Tapi lebih manis lagi melawan tim yang telah membesarkan saya (Pelita Jaya),'' ungkapnya.

Coach Pelita Jaya AF Rinaldo mengatakan, sebenarnya timnya bisa memenangkan pertandingan. Tapi anak asuhnya kehilangan momentum akibat kesalahan sendiri. Seperti Turnover yang dilakukan skuat Satria Muda membalikan keadaan. Rinaldo juga mengungkapkan beberapa pemainnya juga kerap melakukan kesalahan passing seperti Kelly dan Amin.

''Saya kasih reward yang besar karena daya juang mereka. Jadi karena kesalahan kecil yang membuat kesempatan kita hilang. Kurang sabar, dan bola tidak berjalan dengan sempurna. Setelah saya rubah kita bisa unggul, tapi kita kalah karena kehilangan bola sendiri,'' kata Rinaldo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement