REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tak diragukan lagi, Filipina merupakan raja bola basket di Asia Tenggara. Raihan 16 emas sepanjang perhelatan SEA Games merupakan bukti sahih. Pada perhelatan SEA Games 2015 Singapura, Filipina bersiap melengkapinya menjadi emas ke-17.
Center Rony Gunawan membenarkan Filipina merupakan tim terkuat di Asia Tenggara. Selain itu, pada SEA Games 2015 Singapura, Filipina menjadi tim unggulan pertama. Meskipun begitu, tim bola basket putra Indonesia, kata Rony, siap menghadirkan perlawanan.
"Nggak ada yang nggak mungkin," ujar Rony kepada wartawan saat ditemui di mixed zone OCBC Arena, Ahad (14/6). "Kita bermain tanpa beban. Soalnya, beban ada pada mereka."
Indonesia sebelumnya kalah telak 52-81 pada pertandingan penyisihan Grup A. Terdapat pelajaran yang dipetik seluruh elemen tim seusai pertandingan tersebut. Menurut Rony, para pemain Indonesia terlalu menghormati Filipina secara berlebihan. Alhasil mainnya tidak lepas dan di bawah tekanan.
"Setelah kuarter tiga dan empat, kita bisa mengimbangi mereka. Hanya di kuarter pertama saja agak kurang," ujar Rogun, sapaanya.
Sementara pelatih tim bola basket putra Indonesia Fictor Roring menyebut kemenangan 87-74 atas Singapura pada semifinal bukanlah akhir. Melainkan awal dari langkah untuk mewujudkan mimpi merebut medali emas.
"Kita akan berbenah, kita akan lihat dan evaluasi untuk persiapan besok," kata Fictor.
"Nggak gampang, tapi sangat-sangat mungkin," ujar Ito, sapaan akrabnya.
Kekalahan tipis Thailand dari Filipina pada semifinal pertama benar-benar menjadi inspirasi bagi Indonesia. Berbekal permainan ngotot, Thailand mampu memaksa Filipina bermain ketat. Sebelum akhirnya menyerah 75-80.
"Kalau kita fokus, mudah-mudahan. Doain saja dan doanya harus kuat-kuat," kata Ito.